Show simple item record

dc.contributor.advisorSoetisna, Abadi
dc.contributor.advisorRachminiwati, Min
dc.contributor.authorPriyanto, Langgeng
dc.date.accessioned2024-04-18T02:32:35Z
dc.date.available2024-04-18T02:32:35Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146212
dc.description.abstractSejak tahun 1970 penggunaan antibiotik di Indonesia khususnya pada unggas sangat intensif tercatat sekitar 341,7 ton antibiotik digunakan terutama untuk memacu pertumbuhan pada ternak. Di Amerika Serikat sendiri, yang merupakan negara maju, diperkirakan 80% unggas, 75% babi, 60% sapi potong dan 75% anak sapi perah mendapat antibiotik dengan 3 tujuan. Dosis relatif besar untuk mengobati hewan sakit (therapeutically), dosis medium untuk mencegah penyakit (prophylactically) dan dosis kecil (sub therapeutically) untuk memperbaiki efesiensi penggunaan ransum dan laju pertumbuhan (Suharsono, 1999). Probiotik merupakan substansi yang dikeluarkan oleh suatu mikroba yang memacu pertumbuhan mikroba lainnya (Lilley dan Stillwell, 1965). Sedangkan menurut Fuller (1992), probiotik adalah feed suplement mikroba hidup yang menguntungkan dan mempengaruhi induk semang melalui perbaikan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan Probiotik "S" merupakan suplemen pakan yang terdiri dari beberapa koloni mikroba nonpathogen hidup yang berasal dari rumen, koloni tanah dan diperkaya dengan bakteri inner rhizopher, yang kaya akan bakteri fiksasi nitrogen non simbiotik yang berfungsi untuk meningkatkan nilai kecernaan, menurunkan proporsi asam laktat, merubah metanogenesis, memindahkan molekul-molekul toksik dan memperbaiki stabilitas pH dan merubah proporsi volatil fatty accid (VFA) (Suharto, 1999). Kembung adalah gejala suatu penyakit metabolisme yang dicirikan oleh pembesaran rumen secara berlebihan akibat pembentukan gas atau busa selama proses fermentasi yang tidak normal di dalam rumen. Akibat pertambahan gas ini maka daya renggang permukaan umumnya bertambah dan akan merentangkan bagian permukaan rumen dan terjadilah gangguan perut, susah bergerak kemudian dalam beberapa menit susah bernafas dan akhirnya hewan mati. Jenis gas yang dihasilkan sebagai hasil fermentasi dalam rumen yaitu methana (CH4) dan karbondioksida (CO2) (West. 1985). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan probiotik "S" terhadap kasus kembung (tympani) pada sapi perah FH di peternakan Metasari Farm Cimande Bogor. Penelitian terdiri dari 2 tahap. Tahap 1, penelitian tingkat kejadian kasus kembung pada sapi FH tanpa pemberian probiotik "S". Tahap II, penelitian tingkat kejadian kasus kembung dengan pemberian probiotik "S" di dalam konsentrat sebanyak 5 gram / kg konsentrat /hari/ekor. Penelitian ini menggunakan 25 ekor sapi FH laktasi dan 5 ekor sapi dara FH. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara pemberian probiotik "S" dengan yang tidak menggunakan probiotik "S".id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStudi kasus pemberian probiotik "S" terhadap kasus kembung pada sapi perah Fries Holland (FH) di peternakan Metasari Farm Cimande Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record