Show simple item record

dc.contributor.advisorManalu, Wasmen
dc.contributor.advisorSatyaningtijas, Aryani S.
dc.contributor.authorProdjokoesoemo, Anna Ardinawati
dc.date.accessioned2024-04-18T02:22:59Z
dc.date.available2024-04-18T02:22:59Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146201
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek penyuntikan PMSG dengan berbagai dosis pada rasio jenis kelamin anak tikus jantan dan betina telah dilakukan di Bagian Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Tikus putih dari galur Spraque-Dawley yang digunakan adalah 20 ekor betina dan berumur 10 minggu atau yang telah dewasa kelamin. Rancangan percobaan mengikuti pola rancangan acak lengkap pola satu arah dengan perlakuan dosis PMSG 0; 37,5; 75; 150 IU/kg BB yang disuntikkan pada permulaan diestrus. Setelah 48 jam dilakukan penyuntikan HCG. Tikus dikawinkan dengan sistem monogamous pair mating' dan setelah 21 hari lama kebuntingan, anak tikus yang baru lahir dihitung jumlah jantan dan betina dengan melakukan sexing. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penyuntikan PMSG dengan berbagai dosis untuk superovulasi dengan rasio anak jantan dan betina yang dilahirkan (P>0,05). Dengan demikian tidak ada satu jenis kelaminpun yang ditekan atau dimunculkan pada berbagai dosis yang diberikan. Selain itu penyuntikan PMSG untuk superovulasi tidak memperburuk lingkungan uterus induk sehingga baik untuk anak jantan dan betina yang lahir.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh penyuntikan pregnant mare's serum gonadotrophin pada induk sebelum kawin terhadap rasio jumlah anak jantan dan betina pada tikus putihid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record