Show simple item record

dc.contributor.advisorMansjoer, Sri Supraptini
dc.contributor.advisorJoeniman, Bambang
dc.contributor.authorPrastini, Wiwit
dc.date.accessioned2024-04-17T08:02:58Z
dc.date.available2024-04-17T08:02:58Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146125
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Pemuliaan dan Genetika Ternak, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor pada tanggal 16 September 1993 hingga 16 Juni 1994. Ayam lokal merupakan salah satu ternak unggas yang berperan penting sebagai penghasil protein bagi masyarakat Indonesia. Selama ini potensinya belum dapat dimanfaatkan secara optimal, terutama akibat kematian ayam yang cukup tinggi. Salah satu penyebab kematian yang tinggi tersebut adalah penyakit tetelo yang sampai saat ini belum dapat diberantas secara tuntas. Upaya pencegahan penyakit tersebut adalah melakukan vaksinasi secara rutin dan dijadwal, sehingga ayam mempunyai kekebalan terhadap penyakit tetelo (ND) tersebut. Kekebalan terhadap penyakit tetelo (ND) ini dapat ditentukan dengan menghitung titer anti- bodinya. Salah satu cara yang lazim dipakai untuk mengukur titer antibodi adalah menggunakan metode Hemaglutination Inhibition test (uji HI). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh vaksinasi yang meng- gunakan vaksin strain La Sota terhadap titer antibodi ayam Kampung, Pelung dan Kedu umur 38-48 minggu. Peubah yang diamati adalah nilai titer HI, nilai Geo- metric Mean Titer (GMT) dan titer HI rataannya. Juga diamati bobot badan dan mortalitas ketiga jenis ayam tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan, menggunakan ayam sebanyak 240 ekor yaitu 80 ekor ayam Kampung, 80 ekor ayam Pelung dan 80 ekor ayam Kedu. Pada penelitian ini vaksinasi ND dilakukan saat ayam berumur 40 minggu, merupakan vaksinasi ND yang keempat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap percobaan Faktorial Tersarang dengan faktor pertama jenis ayam. Faktor kedua perlakuan vaksinasi dan kontrol. Faktor ketiga jenis kelamin dan faktor keempat periode, setiap kelompok terdiri dari sepuluh ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis ayam memberikan respon yang sama terhadap nilai titer HI, nilai Geometric Mean Titer (GMT), nilai titer HI rataan dan mortalitas. Tetapi memberikan respon yang berbeda terhadap bobot badan. Bobot badan ayam Pelung nyata lebih tinggi dibanding ayam Kampung dan ayam Kedu. Vaksinasi berpengaruh nyata terhadap nilai titer HI, nilai Geometric Mean Titer (GMT) dan nilai titer HI rataan. Ayam yang divaksinasi ND nyata lebih tinggi nilai titer HI, nilai GMT dan nilai titer HI rataan dibanding ayam yang tidak divak- sinasi (kontrol). Pada ayam Pelung dan ayam Kedu vaksinasi memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap bobot badan. Pada ayam Kampung vaksinasi memberikan respon yang sangat nyata terhadap bobot badan. Bobot badan ayam Kampung yang divaksinasi lebih rendah dibanding ayam Kampung yang tidak divaksinasi (kontrol). Vaksinasi juga memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap mortalitas. Jenis kelamin memberikan respon yang sama terhadap rataan nilai titer HI, tetapi memberikan respon yang berbeda terhadap rataan bobot badan. Bobot badan ayam Kampung, Pelung dan Kedu jantan baik yang divaksinasi ND maupun kontrol lebih tinggi dibanding ayam Kampung, Pelung dan Kedu Betina.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Productionid
dc.subject.ddcChickensid
dc.titlePengaruh vaksinasi Newcastle disease terhadap titer antibodi dan mortalitas ayam kampung, ayam pelung dan ayam kedu umur 38-48 mingguid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record