dc.description.abstract | Rotan adalah salah satu hasil hutan non kayu yang memiliki peran penting sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat sekitar hutan dan penghasil devisa. Hutan memiliki kemampuan terbatas dalam memproduksi rotan, maka pemungutan rotan dari hutan alam tidak bisa diandalkan terus menerus. Untuk mempertahankan kelestarian produksi rotan dan kesinambungan pendapatan masyarakat, peuananaman jenis rotan komersial pada lahan hutan dan atau laban milik, akan mampu memberikan nilai positif terhadap kelestarian dan kesinambungan produksi rotan.
Usaha budidaya rotan ini sudah lama dilakukan oleh penduduk di Kalimantan. Penanaman rotan pertama kali dilakukan sejak 1850 di Kalimantan Tengah, yaitu di sekitar Sungai Barito, Sungai Kapuas, dan Sungai Kahayan (Van Tuil, 1929, dalam Dransfield dan Manokaran, 1994). Pembudidayaan rotan di Kabupaten Barito Selatan, umumnya masih secara sederhana dalam bentuk kebun rotan rakyat, penanaman rotan kebanyakan dilakukan oleh petani rotan di sepanjang daerah aliran sungai (Anonymous, 1996). Masyarakat petani rotan menjadikan rotan sebagai tanaman utama pada lahan miliknya, sehingga produk pertanaman menjadi sumber pendapatan pokok untuk memenuhi kehidupan petani serta dapat memberikan kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen dan besarnya biaya produksi pada setiap jenis kegiatan usahatani rotan, dan mengetahui sistem pemasaran rotan oleh petani Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk penyusunan pembinaan dan pengembangan usahatani rotan di Kabupaten Barito Selatan, khususnya di Desa Baru. | id |