Show simple item record

dc.contributor.advisorHardjoprajitno, Soedari
dc.contributor.advisorSurlan
dc.contributor.authorPriyanti, Adde Liesma
dc.date.accessioned2024-04-01T01:19:01Z
dc.date.available2024-04-01T01:19:01Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144289
dc.description.abstractKeberadaan hutan dalam kehidupan sangat penting disamping sebagai salah satu sumber pendapatan nasional hutan juga akan meningkatkan kualitas hidup manusia yaitu sebagai perbaikan iklim mikro. Mengingat sangat besarnya manfaat dari hutan maka dalam pengelolaannya harus dilakukan secara benar sehingga kelestarian hutan akan tetap terjaga. Tingkat kerusakan hutan yang disebabkan oleh kebakaran hutan dapat menyebabkan hilangnya kekayaan alam. Adanya dukungan data dan informasi yang akurat dan mutakhir diperlukan dalam usaha pencegahan kebakaran dan evaluasi sesudah terjadinya kebakaran. Salah satu diantaranya adalah dengan mengetahui luas areal hutan/lahan yang terbakar dimana informasi tersebut dapat diperoleh melalui pengukuran atau peudugaan lapangan yang dibatasi oleh waktu dan biaya. Untuk mendapatkan data dari luasan areal hutan/lahan yang terbakar digunakan citra satelit. Dalam penelitian nu digunakan citra satelit Landsai-TM Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui luasan areal yang terbakar melalui analisa multitemporal dan kombinasi multispektral data Landsat-TM dan penerapan Sistem Informasi Geografi (SIG). Data yang digunakan adalah data referensi seperti data hot spot, citra Landsat-TM data sebelum dan sesudah terjadi kebakaran. Data penginderaan janh biasanya mengandung distorsi geometris yang sistematis dan yang tidak sistematis, yang dapat dikoreksi dengan menggunakan sejumlah titik kontrol (GCP). Kemudian dilakukan kroping data Landsat-TM untuk membatasi daerah penelitian yakni pada posisi koordinat 164 29 36,8 BB-87°46′58,64"LS untuk batas atas dan 117°0′0″BT-900'0"LS untuk batas bawah. Kombinasi berbagai kanal dapat memberikan informasi yang sangat banyak dan dapat diperolels penonjolan informasi dengan warna yang memudahkan interpretasinya. Kombinasi kanal 5-4-2. kombinasi kanal 7-5-4 dan kombinasi kanal 3-2-1 digunakan untuk identifikasi areal kebakaran Pada klasifikasi kızıntitatif pengelompokan dilakukan secara otomatis oleh komputer berdasarkan nilai kecerahan (brightness) contoh yang diambil sebagai arca contoh. Metode yang digunakan dalam klasifikasi kuantitatif ini adalah metode klasifikasi tidak terbimbing (unsupervised classification)....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcForest firesid
dc.titleGeomatika dalam rangka penentuan luas areal kebakaran hutan dengan menggunakan data inderaja : Studi kasus di Propinsi Kalimantn Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record