Show simple item record

dc.contributor.advisorElias
dc.contributor.authorHandayani, Rahyunita
dc.date.accessioned2024-03-27T01:44:41Z
dc.date.available2024-03-27T01:44:41Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143739
dc.description.abstractHasil hutan lebih bernilai ekonomis jika hasil hutan tersebut dapat dikeluarkan dari dalam hutan. Oleh karena itu diperlukan jalan hutan yang tidak sekedar bertujuan untuk pengangkutan hasil hutan, melainkan lebih besar artinya untuk kelancaran kegiatan. pengelolaan hutan yang lestari, antara lain produksi, pembinaan, perlindungan hutan serta sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan. Panjang dan sebaran jalan hutan berpengaruh terhadap keterlayanan pengangkutan kayu dan harus disesuaikan dengan sebaran potensi kayu. Dari panjang dan sebaran jalan tersebut dapat diketahui kerapatan dan spasi jalan serta persen pembukaan wilayah hutan yang dapat dijadikan penilai dari jaringan jalan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui panjang jalan angkutan dan menentukan besarnya kerapatan jalan, mengetahui tingkat keteriayanan areal hutan dengan jaringan jalan yang telah ada, menentukan kerapatan jalan optimalnya dan membandingkan kerapatan jalan dengan kerapatan jalan optimalnya dan mengetahui kondisi standar teknis jaringan jalan. Pengumpulan data terdiri dari data primer meliputi jarak sarad rata-rata terpendek di lapangan, jarak sarad rata-rata sebenarnya di lapangan dengan 30 kali ulangan, keadaan umum jaringan jalan, radius belokan di lapangan dan tanjakan dan turunan jalan dengan 5 kali ulangan, untuk data sekunder meliputi keadaan umum KPH/BKPH setempat, panjang jaringan jalan, total luas produktif, biaya pembuatan jalan, biaya pemeliharaan jalan, biaya penyaradan dan volume kayu yang dapat dikeluarkan. Diketahui total luas hutan produktif sebesar 5.917,47 Ha, dengan total panjang jalan pada peta jaringan jalan baik jalan milik Perhutani maupun milik umum sepanjang 770,37 Hm. Dari hasil perhitungan diperoleh total nilai kerapatan jalan jalan sebesar 13,07 m/Ha telah melebihi standar dari pihak PT. Perhutani yaitu 12 m/Ha. Untuk nilai spasi jalan berbanding terbalik dengan nilai kerapatan jalan dimana semakin besar nilai kerapatan jalan maka semakin kecil nilai spasi jalan yang ada, spasi jalan yang diperoleh sebesar 765,11 m. Ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan untuk pembuatan jalan hutan dalam kegiatan pengusahaan hutan yaitu aspek produksi atau mengeluarkan kayu dan hasil hutan lainnya, aspek pembukaan wilayah hutan dan aspek pembinaan dan keamanan hutan....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsForest trailsid
dc.titleEvaluasi jaringan jalan angkutan hutan di BKPH Sanca, KPH Indramayu PT Perhutani Unit III Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record