Show simple item record

dc.contributor.advisorSandra, Edhi
dc.contributor.authorResmisari, Ruri Siti
dc.date.accessioned2024-03-26T03:25:01Z
dc.date.available2024-03-26T03:25:01Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143495
dc.description.abstractPule Pandak (Rauvolfia serpentina Benth.) merupakan salah satu spesies tumbuhan yang mempunyai khasiat obat dan termasuk ke dalam tumbuhan yang langka di dunia. Tumbuhan ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, diantaranya adalah penurun tekanan darah, mempermudah persalinan, obat cacing, penurun panas dan pereda kejang (Hargono et. al., 1985) Permintaan simplisia (bahan kering) yang berasal dari tumbuhan ini digunakan sebagai bahan baku obat tradisional terus meningkat dan pemenuhan kebutuhannya sampai saat ini belum terpenuhi. Pada tahun 2002, permintaan akan bahan baku tersebut mencapai 8.684 kg berat kering dengan trend pertambahan sebesar 25,89% per tahun (Sandra dan Kemala, 1994). Namun, keberadaannya di alam semakin jarang. Kultur jaringan merupakan salah satu teknik budidaya hasil dari penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem perbanyakan melalui kultur jaringan dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat. Sudah saatnya industri tumbuhan obat menggunakan metode kultur jaringan ini untuk mensuplai kebutuhan bahan baku serta mengupayakan pelestarian jenis ini. Teknik kultur jaringan untuk memproduksi bahan baku obat, bahkan dengan modifikasi media dapat meningkatkan produksi bahan baku obat ini secara kualitatif dan kuantitatif dibandingkan dengan produksi hasil dari alam. Salah satu modifikasi media dalam rangka meningkatkan produksi bahan baku obat ini adalah dengan penambahan larutan colchicine pada media tanam dari tanaman Pule Pandak ini. Colchicine merupakan senyawa alkaloid yang diekstrak dari tumbuhan yang termasuk dalam genus Colchicum, famili Liliaceae, terutama dari umbi dan biji krokus (Colchicum autumnale Linn.) yang berbunga pada musim gugur yang dapat digunakan untuk menginduksi poliploidi (Eigisti & Dustin, 1957). Dengan demikian, maka colchicine merupakan suatu alternatif untuk mendapatkan variasi tanaman. Melalui pemberian larutan colchicine terhadap media tanam Pule Pandak ini diharapkan dapat meningkatkan biomassa dari akar Pule Pandak. Selain itu, dapat terpenuhinya kebutuhan bahan baku obat tradisional yang berasal dari Pule Pandak dalam jangka waktu yang panjang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh colchicine terhadap pertumbuhan akar Pule Pandak (Rauvolfia serpentina Benth.) dengan berbagai macam konsentrasi. Hasil yang diharapkan adalah dapat diperolehnya besar konsentrasi colchicine yang cocok untuk pertumbuhan akar Pule Pandak, sehingga dapat menjamin ketersediaan bahan baku bagi industri obat tradisional dalam jangka waktu yang panjang. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Kultur Jaringan Laboratorium Konservasi Tumbuhan Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Pengambilan data primer dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Mei sampai bulan Agustus 2001. Media yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah media MS (Murashige & Skoog) yang telah dimodifikasi dengan penambahan zat pengatur tumbuh IBA dan larutan colchicine dengan konsentrasi 0%, 0.25%, 0.50%, 0.75%, 1.00%, 1.25%, 1.50%, 1.75% dan 2.00% dengan pH 6.5. Media MS ini dibuat dalam bentuk padat dengan menambahkan agar-agar pada media....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest conservationid
dc.subject.ddcGrowing mediaid
dc.titlePengaruh konsentrasi colchicine terhadap pertumbuhan akar pule pandak (Rauvolfia serpentina Benth.) pada media kultur in vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record