Show simple item record

dc.contributor.advisorAchjadi, R. Kurnia
dc.contributor.authorMulyani, Heni
dc.date.accessioned2024-03-26T01:49:24Z
dc.date.available2024-03-26T01:49:24Z
dc.date.issued1988
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143423
dc.description.abstractDaya produktivitas sapi perah dinilai dari kemampuan menghasilkan susu yang dihitung per tahun dan kemampuan untuk menghasilkan anak semaksimal mungkin dalam jangka waktu atau sampai batas umur tertentu. Untuk sapi perah, daya kemampuan menghasilkan susu yang dinilai masih menguntungkan ialah sampai kira-kira umur delapan tahun, atau pada laktasi yang kelima. Selanjutnya di dalam suatu pemeliharaan sapi perah dikatakan berhasil, apabila tiap tahun lahir seekor anak dari 11 tiap ekor sapi betina yang dikenal dengan istilah Jarak antar kelahiran (Calving interval). Namun demikian calving interval 12 bulan pada umumnya jarang terpenuhi. Latar belakang atau sebab-sebab dari kegagalan se jumlah sapi betina untuk dapat menghasilkan anak tiap tahun, antara lain terletak pada kenyataan bahwa potensi reproduksinya kurang baik. Sebagai konsekuensi biologik maka status reproduksinya tidak stabil dan selalu dapat mengalami perubahan-perubahan fisiologik maupun patologik pada tubuhnya secara umum dan khususnya pada alat reproduksinya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh pembilasab uterus dengan KMn04 terhadap involusi uterus pada sapi laktasi lebih dari duaid
dc.titlePengaruh pembilasab uterus dengan KMn04 terhadap involusi uterus pada sapi laktasi lebih dari duaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record