Show simple item record

dc.contributor.advisorMukhlis, A.
dc.contributor.authorRohmiati
dc.date.accessioned2024-03-26T00:25:12Z
dc.date.available2024-03-26T00:25:12Z
dc.date.issued1985
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143357
dc.description.abstractFascioliasis adalah salah satu penyakit hewan yang sangat merugikan yang disebabkan infeksi cacing hati (Fasciola sp.). Cacing hati termasuk kelas Trematoda dari famili Fasciolidae, bentuknya pipih seperti daun de- ngan ukuran bervariasi. Cacing ini termasuk hewan hermoprodit dimana alat kelamin jantan dan betina berada dalam satu tubuh. Di Indonesia hanya ditemukan satu spesies cacing hati yang menyerang hewan ternak yaitu Fasciola gigantica (Mukhlis, 1984 komunikasi pribadi). Siklus hidup cacing hati memerlukan siput sebagai induk semang antaranya. Di Indonesia siput ini ialah Lymnaea rubiginosa. Menurut Hall (1977) cacing hati yang sudah dewasa di dalam pembuluh empedu induk semang utama akan bertelur, tiap ekor cacing dapat menghasilkan 3000-3500 telur/hari. Fascioliasis dapat bersifat akut atau kronis tergan tung faktor umur, jumlah cacing yang menginfeksi dan jenis hewan ternak. Pada domba penyakit ini lebih sering bersifat akut, sedang pada sapi biasanya bersifat kronis. Pada keadaan akut biasanya hewan penderita tiba-tiba mati tanpa menimbulkan gejala klinis, bila ada gejalanya terlihat hanya sebentar. Gejala klinis pada bentuk akut yaitu lemah, nafsu makan berkurang, mudah lelah bila ber jalan dan sikapnya berbaring dengan bagian dada serta hidung kena ke tanah (Taylor, 1964). ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFasciloliasis Pada Hewan Ternak Di Indonesiaid
dc.titleFasciloliasis Pada Hewan Ternak Di Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record