Show simple item record

dc.contributor.authorNovitadewi, Devi
dc.date.accessioned2010-05-06T12:10:03Z
dc.date.available2010-05-06T12:10:03Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14177
dc.description.abstractDi Indonesia terdapat beberapa spesies ikan patin yang sudah dikenal dan ada beberapa yang sudah dibudidayakan, diantaranya adalah Pangasius hypophthalmus. Diantara Pangasius lokal, Pangasius djambal merupakan salah satu spesies yang mulai dikembangkan pada tahun 1998. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui hasil hibridisasi interspesifik antara P. hypophthalmus betina dengan P. djambal jantan yang meliputi pertumbuhan, kelangsungan hidup, karakter meristik dan karakter morfometrik pada fase pembesaran. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2000, di Kolam Percobaan Babakan Darmaga, PB. Pada percobaan ini dilakukan kegiatan persiapan kolam yang meliputi pengeringan, pemupukan, pengapuran dan pengisian air, kemudian persiapan benih, dimana benih yang digunakan adalah P. hypophthalmus dengan bobot rata-rata awal 5,18 gram dan panjang 8,16 cm, serta ikan patin hibrida dengan bobot rata-rata awal 5,36 gram dan panjang 8,34 cm. Kegiatan selanjutnya adalah pemeliharaan ikan yang dilakukan secara komunal pada kolam berukuran 10m x 20m, jumlah ikan yang ditebar adalah 60 ekor untuk masingmasing spesies. Untuk membedakan antara kedua spesies dilakukan penandaan dengan cara memotong patil sebelah kiri untuk P. hypophthalmus dan patil sebelah kanan untuk hibridanya. Pakan yang diberikan berupa pellet berkadar protein 28% dengan tingkat pemberian pakan 40% bobot biomassa perusahaan hari pada awal pemeliharaan, kemudian diturunkan menjadi 20%, 15%, 10% dan 5% setiap bulannya dengan frekuensi pemberian pakan pakan 3 x sehari pada waktu pagi, simg dm sore hari. Pengambilan contoh dilakukan satu bulan sekali, dan jumlah contoh yang diambil adalah 20 ekor untuk masing-masing spesies, kemudian ditimbang bobot dan diukur panjangnya. Pada saat panen dilakukan penghitungan karakter meristik dan pengukuran karakter morfometrik. Selain itu dilakukan pula pengamatan tingkah l a b ikan, yaitu frekuensi ikan naik ke permukaan air. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar dan grafik Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot dan panjang pada ikan P. hypophfhalmus (41 5,176 i 58,370 gram dan 35,890 i 1,476 cm) lebjh tjnggi dibandingkan hibridanya (344,563 * 68,905 gram dan 33,725 * 2,112 cm) pada akhir pemeliharaan. Persentase laju pertumbuhan terus menurun dari awal pemeliharaan sampai akhir pemeliharaan. Kelangsungan hidup P. hypophfhaImzis (100%) lebih tinggi dibandingkan hibridanya (55%). Nilai relatif karakter morfometrik kedua spesies ikan relatif sama, hanya pada karakter morfometrik usus P. hypophthalmus lebih panjang dibandingkan hibridanya. Karakter meristik kedua spesies ikan relatif sama, tetapi terdapat sedikit perbedaan pada tapis insang, pada P. hypophthalmus memiliki kisaran nilai antara 24-34 dan pada hibridanya antara 23-25. Secara morfologi dapat dilihat adanya perbedaan antara kedua spesies, yaitu terletak pada bentuk gelembung renang, kepala bagian bawah dan warna daging. Gelembung renang P. hypophfhalmus merupakan gelembung renang tunggal yang memanjang secara posterior dari sirip punggung sampai dengan sirip dubur Sedangkan gelembung renang hibridanya berbentuk ganda. Pada bentuk kepala bagian bawah, P. hypophthalmus memiliki bentuk kepala yang lebih ramping dibandingkan hibridanya. Dan warna daging P. hypophthalmus adalah kekuningkuningan kuningan sedangkan hibridan~ab envarna keputih-putihan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKarakteristik Ikan Patin Hibrida Antara Pnt?gnsizis hypophthnltww Betina Dengan Patzgnsiz~sd jnn~bnJl antan Pada Fase Pembesaranid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record