Show simple item record

dc.contributor.advisorYahya, Sudirman
dc.contributor.advisorHarjadi, Sri Setyati
dc.contributor.authorJuliarni
dc.date.accessioned2024-02-23T04:57:01Z
dc.date.available2024-02-23T04:57:01Z
dc.date.issued1991
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139774
dc.description.abstractPercobaan yang bertujuan untuk mempelajari tanggap talas (Colocasia esculenta Schott) terhadap intensitas naungan dan pupuk kandang dilaksanakan di kebun Percobaan IPB Sindang Barang Bogor dimulai pada bulan Desember 1989 sampai Juni 1990. Ketinggian tempat 250 m di atas permukaan laut, suhu harian 30.7°C, jenis tanah latosol dengan pH 5.2. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu intensitas naungan (S) dengan naungan berupa atap bambu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0 % (So) atau tanpa naungan, 25% (S₁) dengan jarak antara belahan bambu 11 cm, dan 50% (S2) dengan jarak antara belahan bambu 5 cm. Fak- tor kedua yaitu pemberian pupuk kandang (M) yang terdiri dari empat taraf yaitu o ton/ha (Mo), 5 ton/ha (M₁), 10 ton/ha (M2), dan 15 ton/ha (M3). Setiap perlakuan diulang tiga kali. Uji lanjut yang digunakan adalah Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Naungan berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan produksi talas yaitu menurunkan bobot kering tanaman, hasil umbi dan indeks panen tetapi meningkatkan tinggi tanaman dan luas daun, sedangkan jumlah daun relatif tetap Intensitas naungan 50% (S2) lebih menekan pertumbuhan dan cenderung menurunkan hasil umbi daripada intensitas naungan 25% (S1). Pemberian pupuk kandang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi talas yaitu meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, bobot kering tanaman, hasil umbi, dan keliling umbi. Perlakuan pupuk kandang 10 ton/ha (M2) memberikan pertumbuhan dan hasil umbi lebih baik dari pupuk kandang 15 ton/ha (M3). Pengaruh intensitas naungan dan pupuk kandang (interaksi) terdapat pada jumlah daun minggu ke-22, luas daun minggu ke-6 dan ke-18, dan bobot kering tanaman minggu ke- 8 setelah tanam. Umumnya kombinasi perlakuan tidak berbeda nyata terhadap peubah di atas, sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan yang jelas antara interaksi keduanya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcTanggap talas (Colocasia esculenta schott) terhadap intensitas naungan dan pupuk kandangid
dc.titleTanggap talas (Colocasia esculenta schott) terhadap intensitas naungan dan pupuk kandangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record