Show simple item record

dc.contributor.authorDamayanthi, Evy
dc.date.accessioned2024-02-12T08:54:04Z
dc.date.available2024-02-12T08:54:04Z
dc.date.issued2023-12-15
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138287
dc.description.abstractPada tahun pertama ini, hasil akhir yang diharapkan adalah terdapatnya informasi terkait preferensi masyarakat dalam pemanfaatan produk okra ungu sebagai terapi diet dalam penanganan Diabetes Melitus. Produk yang dikembangkan berbahan dasar okra ungu adalah dalam bentuk puding dan suplemen. Puding dipilih karena merupakan salah satu makanan penutup yang banyak diminati oleh semua kalangan usia. Sedangkan suplemen dijadikan sebagai produk lainnya karena kepraktisan dalam konsumsinya sehingga memudahkan masyarakat. Hingga saat ini, peneliti telah mencoba beberapa formulasi puding okra ungu yang sekiranya dapat diterima oleh masyarakat untuk dikonsumsi sebagai salah satu camilan sehat guna menurunkan kadar gula darah. Penelitian berfokus pada penemuan formulasi terbaik dari puding okra ungu melalui uji coba. Hingga saat ini sudah dilakukan beberapa kali uji coba formulasi puding namun masih berlanjut untuk memperoleh tekstur, aroma, rasa, dan warna terbaik. Uji coba formulasi dilakukan dengan memberikan beberapa perlakuan terhadap komposisi bahan maupun proses pembuatan puding mulai dari penggunaan beberapa jenis agar, penambahan lendir, hingga perbedaan proses pembuatan. Sebelum melakukan uji coba, terlebih dahulu tim peneliti sebelumnya memperagakan pembuatan puding okra sebagai formula dasar yang nantinya akan dijadikan acuan oleh tim peneliti. Peragaan pembuatan puding (Gambar 1) diawali dengan blanching untuk mematikan mikroba pada okra sebelum digunakan. Blanching dilakukan pada suhu 97°C selama 30 detik kemudian okra segera dimasukkan ke dalam air es untuk menghentikan proses pemanasan selama 30 detik dan dikeringkan menggunakan tisu dapur untuk meminimalisir kadar air. Setelah dilakukan blanching, sebagian okra dimaserasi menggunakan aquades selama 12 jam untuk mendapatkan lendirnya dan sebagian lainnya dihaluskan menggunakan blender. Bahan lainnya seperti air, agar, buah naga, susu skim, perasan lemon, sorbitol dan vanili dimasak secara terpisah yang kemudian akan dicampurkan dengan okra halus dan juga lendir yang telah didapatkan. Namun formula dasar ini, puding okra ungu memiliki tekstur yang lebih keras, serat yang masih kasar, serta bau langu yang mengganggu sehingga kurang dapat diterima oleh konsumen. ...
dc.language.isoidid
dc.titleUji Efikasi Puding Dan Suplemen Okra Ungu (Abelmoschus Esculentus L.) Terhadap Perbaikan Biomarker Klinis Dan Nutrigenomik Pada Penderita Diabetesid
dc.typeTechnical Reportid


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record