Show simple item record

dc.contributor.authorSeptripa
dc.date.accessioned2010-05-06T05:52:23Z
dc.date.available2010-05-06T05:52:23Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13742
dc.description.abstractProduk-produk pertanian di tempat penyimpanan memerlukan penanganan yang baik, selain untuk menjaga kuantitas juga menjaga kualitas dari produk simpan tersebut. Gangguan utama di penyimpanan adalah hama gudang dan patogen. Pengendalian hama gudang yang biasanya dilakukan selama ini diantaranya penyemprotan permukaaan dan fumigasi menggunakan insektisida sintetik yang dapat berbahaya bagi lingkungan maupun tenaga kerja. Salah satu pengendalian alternatif yang dikembangkan adalah pemanfaatan bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan. Formulasi insektisida yang berasal dari campuran ekstrak biji buah nona sabrang (Annona glabra) dan biji srikaya (Annona squamosa) mampu memberikan rata-rata kematian Callosobruchus spp. yang tinggi. Tujuan penelitian ini mempelajari keefektifan formulasi FTI-2 terhadap hama-hama di tempat penyimpanan seperti Callosobruchus chinensis (Coleoptera: Bruchidae), Oryzaephilus surinamensis (Coleoptera: Silvanidae) Sitophilus oryzae (Coleoptera: Curculionidae) dan Tribolium castaneum (Coleoptera: Tenebrionidae) Biji A. squamosa (Annonaceae) dan A. glabra (Annonaceae) dihaluskan kemudian disaring dengan saringan, masing-masing serbuk direndam dengan pelarut metanol (1:10 w/v) selama 24 jam. Campuran disaring dengan corong Buchner yang dialasi kertas saring. Filtrat diuapkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 50 0C pada tekanan 580-750 mmHg. Formulasi FTI-2 merupakan campuran ekstrak A. squamosa dan A. glabra dengan perbandingan 1:2 (w/w). Sebagai kontrol digunakan aseton. Uji kematian dilakukan dengan metode perlakuan setempat dan residu pada C. chinensis, O. surinamensis, S. oryzae serta T. castaneum. Uji perlakuan setempat dilakukan dengan menetesi formulasi FTI-2 menggunakan mikroaplikator sonde sebanyak 1 μl/serangga. Dosis yang digunakan adalah 1, 5, 10, 20, 50,100 μg/serangga dan kontrol. Pada uji residu, serangga uji dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah diberi formulasi FTI-2 pada konsentrasi 0,01%; 0,05%; 0,08%; 0,1%; 0,2%; 0,4%; dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi FTI-2 dengan metode perlakuan setempat menunjukkan efektifitas yang tinggi terhadap semua serangga uji, hal ini ditunjukkan oleh kematian semua serangga uji mencapai 100% pada 50 μg/serangga. Pada metode residu kematian mencapai 85% pada konsentrasi 0,2% pada 72 JSP pada tiga serangga uji sedangkan kematian T. castaneum hanya 28%. Hasil pengujian ini diharapkan dapat meningkatkan keseimbangan antara penelitian dengan dunia industri, dengan memanfaatkan formulasi tumbuhan sebagai pengganti senyawa-senyawa insektisida sintetik seperti metil bromida (CH3Br) untuk fumigasi dan insektisida sintetik organofosfat, karbamat atau piretroid untuk penyemprotan permukaan (surface spraying) yang berbahaya bagi lingkungan serta bagi kesehatan para pekerja.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePerluasan Hama Sasaran Formulasi Insektisida Nabati FTI-2 terhadap beberapa Jenis Hama Gudang.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record