Show simple item record

dc.contributor.advisorDarmawan, Wayan
dc.contributor.authorPurba, Itan Iskova
dc.date.accessioned2024-02-01T09:12:10Z
dc.date.available2024-02-01T09:12:10Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137228
dc.description.abstractProduk kayu yang ditempatkan di luar ruangan dapat terdegradasi karena pengaruh cuaca, terutama di daerah tropis dengan intesitas penyinaran, curah hujan, dan kelembaban tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi dan meningkatkan penampilan kayu adalah dengan finishing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tahan lapisan finishing pada kayu yang dipaparkan di luar ruangan. Perlakuan yang dicobakan adalah pengaruh jenis kayu, kondisi permukaan papan (diketam dan tidak diketam), jenis penampang papan (tangensial dan radial), dan jenis bahan finishing yang diaplikasikan (Ultran Lasur UV dan Ultran Politur P-03 UV). Jenis kayu yang digunakan pada penelitian ini adalah kayu kamper (Dryobalanops spp.), keruing (Dipterocarpus spp.), meranti kuning dan meranti Batu (Shorea spp.). Ukuran dan kondisi sampel disiapkan menurut standar ASTM D 358-98. Masing-masing kombinasi perlakuan diberi empat kali ulangan. Sampel yang telah dilapisi bahan finishing dipaparkan di luar ruangan kemudian dievaluasi cacatnya seminggu sekali mengacu pada standar ASTM selama enam bulan. Cacat-cacat yang dievaluasi adalah microbial disfigurement (ASTM D 3274-95), checking (ASTM D 660-93) dan cracking (ASTM D 661-93). Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara jenis kayu yang dipakai dalam penelitian ini, kayu meranti batu memiliki daya tahan lapisan finishing yang paling rendah, diikuti kayu kamper dan keruing yang memiliki daya tahan yang hampir sama besar, dan meranti kuning yang memiliki daya tahan lapisan finishing yang paling baik. Pengaruh kondisi permukaan dan jenis penampang kayu tidak menunjukkan adanya perbedaan daya tahan lapisan finishing eksterior yang menyolok, tapi secara umum daya tahan lapisan finishing pada kayu yang tak diketam dengan jenis penampang radial lebih rendah daripada kayu yang diketam dengan jenis penampang tangensial. Adanya perlindungan lapisan finishing terlihat jelas dari hasil penelitian yang ditunjukkan oleh persentase rata- rata cacat microbial disfigurement, checking dan cracking pada sampel yang di- finishing berturut-turut sebesar 15.21%, 18.96% dan 5.63% lebih kecil dari persentase cacat kayu yang tidak di-finishing sebesar 95.83% (microbial disfigurement), 81.58% (checking) dan 62.83% (cracking). Selanjutnya dari kedua bahan finishing yang digunakan ternyata Ultran Politur P-03 UV secara umum melindungi permukaan kayu lebih baik dibandingkan Ultran lasur UV. Pemaparan kayu yang telah difinishing selama enam bulan di luar ruangan belum menunjukkan kerusakan yang berarti pada lapisan finishing. Kayu dengan berat jenis rendah dan dengan permukaan yang diketam memberikan daya tahan lapisan finishing yang lebih baik dibandingkan kayu dengan berat jenis tinggi dan tidak diketam, sementara jenis penampang belum menunjukkan pengaruh yang berarti pada daya tahan lapisan finishing.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcJenis kayuid
dc.subject.ddcLapisan finishingid
dc.subject.ddcPengaruh cuacaid
dc.titleDaya tahan lapisan finishing eksterior pada beberapa jenis kayu terhadap pengaruh cuacaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record