Show simple item record

dc.contributor.advisorSujiprihati, Sriani
dc.contributor.advisorSyukur, Muhammad
dc.contributor.authorPardede, Neetha Elinda
dc.date.accessioned2024-01-26T04:04:20Z
dc.date.available2024-01-26T04:04:20Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136322
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang daya hasil dan kualitas hasil lima genotipe jagung manis hasil seleksi PSPT IPB dan mengevaluasi penampilan lima genotipe jagung manis yang diuji. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terdapat perbedaan daya hasil, kualitas dan keragaan pada genotipe-genotipe jagung manis yang dievaluasi serta terdapat genotipe yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi varietas baru. Penelitian dilaksanakan dilaksanakan di dua lokasi, daerah dataran tinggi di kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Cipanas pada bulan Oktober 2004 Januari 2005 dan dataran menengah di PT. Surya Bumi Manunggal, Desa Banjarsari, Cibedug, Ciawi pada bulan Januari - April 2005. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima genotipe jagung manis yaitu: PSPT-C, PSPT-K, PSPT-TI, PSPT-T2. PSPT-MM. Varietas Bogor-Hawaii dan SD-2 yang merupakan varietas bersari bebas digunakan sebagai varietas pembanding. Percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) untuk tiap lokasi. Perbedaan antar genotipe yang dievaluasi diuji dengan uji F. Jika terdapat pengaruh nyata dalam perlakuan, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Untuk melihat kehomogenan ragam pada kedua lokasi dilakukan uji Barlett kemudian dilakukan analisis gabungan untuk mengetahui pengaruh lokasi penelitian. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi genotipe dengan lingkungan pada umur muncul tassel, umur muncul rambut dan umur panen. Hal ini berarti genotipe yang sama akan memberikan respon pertumbuhan yang berbeda pada lingkungan yang berbeda untuk peubah-peubah tersebut. Ragam genetik semua peubah yang diamati tergolong sempit. Hal ini dapat dipahami karena kelima genotipe yang diuji sudah mengalami seleksi sebelumnya sehingga keragaman genetiknya cenderung menjadi sempit. Hasil seleksi indeks menunjukkan urutan genotipe-genotipe PSPT dari yang paling tertinggi adalah PSPT TI, PSPT T2, PSPT C, PSPT K dan PSPT MM meskipun tidak ada genotipe PSPT yang memiliki nilai indeks seleksi yang yang lebih tinggi dari kedua varietas pembanding. ..id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcJagung mansisid
dc.titleUji daya hasil lima genotipe jagung manis pada dataran tinggi dan menengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record