| dc.description.abstract | Ikan nila merah Oreochromis sp. merupakan komoditas perikanan popular karena memiliki keunggulan seperti mudah berkembang biak, pertumbuhan yang cepat dan rasanya yang enak. Akan tetapi, dalam budidaya beberapa keunggulan tersebut menimbulkan masalah yaitu reproduksi yang tidak terkendali. Untuk itu, dilakukan suatu untuk mengatasinya yaitu melalui budidaya kelamin tunggal dengan jalan sex reversal ke arah jantan (maskulinisasi). Pada umumnya sex reversal ini dilakukan dengan jalan pemberian hormon 17a-methyltestosteron. Namun sejak adanya dugaan bahwa bahan tersebut bersifat karsinogenik dan tidak ramah lingkungan, maka penggunaan aromatase inhibitor dapat menjadi sebuah alternatif. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis aromatase inhibitor yang efektif yang diberikan melalui pakan buatan terhadap sex reversal ikan nila merah Oreochromis sp.
Ikan uji yang digunakan adalah ikan yang berumur 9-13 hari setelah menetas dimana perlakuannya adalah pemberian pakan buatan yang mengandung aromatase inhibitor dengan dosis yang berbeda-beda (0 mg/kg, 500 mg/kg, 1000 mg/kg, 1500 mg/kg pakan). Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan menggunakan empat perlakuan dan tiga ulangan. Seratus ekor ikan dipelihara dalam 12 akuarium dengan volume air 84 liter selama 100 hari. Ikan diberi pakan empat kali sehari secara ad libitum selama masa pemeliharaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Aromatase inhibitor yang diberikan melalui pakan buatan mampu menyebabkan terjadinya maskulinisasi terhadap larva ikan nila merah Oreochromis sp. Dari hasil yang diperoleh terdapat indikasi bahwa semakin tinggi dosis maka semakin tinggi persentase rata-rata kelamin jantan. Dengan adanya model y = 0.0123x + 59.28, terdapat hubungan antara dosis aromatase inhibitor (x) dan persentase rata-rata kelamin jantan (y), peningkatan dosis aromatase inhibitor hingga 1500 mg/kg pakan masih dapat meningkatkan persentase kelamin jantan hingga 78.63%. | id |
