Show simple item record

dc.contributor.advisorSondita, M.Fedi A.
dc.contributor.authorManalu, Mardelina
dc.date.accessioned2024-01-05T00:59:44Z
dc.date.available2024-01-05T00:59:44Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133883
dc.description.abstractTeluk Banten memiliki pantai yang panjangnya sekitar 55,62 km. Kawasan pantai di bagian barat sepanjang 16,62 km dialokasikan untuk kegiatan industri, sementara sisanya sepanjang 39 km dialokasikan untuk kegiatan perikanan. Teluk ini mempunyai ekosistem yang sangat penting, yaitu hamparan padang lamun (seagrass heds), terumbu karang (coral reefs), serta adanya kawasan lindung untuk satwa burung di Pulau Dua. Teluk Banten dikelilingi oleh empat kecamatan yang berada di wilayah pesisir dengan batas-batas sebelah timur adalah Kecamatan Tirtayasa, sebelah barat adalah Kecamatan Bojonegara, sebelah barat daya adalah Kecamatan Kramatwatu, dan sebelah selatan adalah Kecamatan Kesemen. Di teluk ini beroperasi unit penangkapan jaring kejer. Jaring ini termasuk ke dalam kelompok bottom gillnet (jaring insang dasar). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat keramahan lingkungan unit penangkapan jaring kejer yang ada di Teluk Banten dengan melihat hasil tangkapan sampingan, sampah-sampah, dan limbah pada saat operasi penangkapan ikan yang potensial berdampak negatif terhadap kualitas lingkungan laut di perairan tersebut. Tangkapan utama jaring kejer adalah rajungan (Portunus pelagicus); hal ini sesuai dengan nama alat tangkap yang digunakan. Selama penelitian ini, rajungan tertangkap sebanyak 738 individu atau 27,3% dari total hasil tangkapan. Selain rajungan, tertangkap juga 44 jenis biota lain yang dapat dikategorikan sebagai hasil tangkapan sampingan (by-catch). Hasil tangkapan sampingan tersebut terdiri atas 18 spesies ikan (6%), 3 spesies Coelenterata (33,9%), 2 spesies Echinodermata (7,3%), 7 spesies Crustacea (selain Portunus pelagicus) sebesar 14,9%, 12 spesies Molusca ( 36,7%), dan 2 spesies rumput laut atau sebesar 1,2%. Murex trapa adalah hasil tangkapan sampingan (by-catch) dengan proporsi terbesar, yaitu sebanyak 584 individu atau 29,8% dari total hasil tangkapan sampingan. Empat jenis hasil tangkapan sampingan terbanyak lainnya adalah berturut-turut Pennatula scutata sebanyak 448 individu atau sebesar 22,9% dari total hasil tangkapan sampingan, Junceella juncea sebanyak 148 individu atau sebesar 7,5 % dari total hasil tangkapan sampingan, Stichopus chloronotus sebanyak 142 individu atau sebesar 7,2% dari total hasil tangkapan sampingan, dan Charybdis affinis sebanyak 121 individu atau sebesar 6,2 % dari total hasil tangkapan sampingan. Hasil tangkapan sampingan yang diperoleh pada umumnya dibuang di darat setelah dilepas dari alat tangkap. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcJaringid
dc.subject.ddcBantenid
dc.titleKajian output yang dihasilkan operasi unit penangkapan jaring kejer di Teluk Bantenid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record