Show simple item record

dc.contributor.advisorMulatsih, Sri
dc.contributor.authorParamitasari, Nurina
dc.date.accessioned2023-12-28T00:31:12Z
dc.date.available2023-12-28T00:31:12Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133362
dc.description.abstractPada umumnya transformasi struktural yang terjadi di negara sedang berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri Perkembangan struktur ekonomi Indonesia juga tidak terlepas dari pola tersebut. Perubahan tersebut mulai menampakkan hasilnya pada tahun ketiga pelita V (tahun 1991), yang mana kontribusi nilai tambah sektor industri terhadap PDB sebesar 40.96 persen telah melampaui kontribusi sektor pertanian terhadap PDB yang hanya sebesar 19,66 persen dan ditahun inilah merupakan awal era industrialisasi bagi bangsa Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kondisi perekonomian Indonesia, khususnya sektor industri. Demikian juga adanya krisis ekonomi global pada akhir tahun 2007 dan mulai diberlakukannya CAFTA pada Januari 2010 membuat perindustrian Indonesia semakin terpuruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komoditas-komoditas unggulan industri manufaktur yang mampu bertahan ditengah berbagai tekanan ekonomi serta mengkaji dan menganalisis dampak komoditas-komoditas unggulan tersebut terhadap penciptaan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB). Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang ada pada Tabel I-O (Tabel Input-Output) Indonesia Tahun 2005, data PDB atas dasar harga konstan 2000 dari tahun 1993-2009, data tenaga kerja per komoditas industri manufaktur, serta data-data sekunder lain yang relevan dengan tujuan penelitian skripsi ini. Berdasarkan data Tabel I-O 2005, dengan metode indeks komposit diperoleh sebelas komoditas unggulan industri manufaktur yaitu terdiri dari komoditas industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik, industri alat pengangkutan dan perbaikannya, industri tekstil, pakaian dan kulit, industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun, industri kertas, barang dari kertas dan karton, pengilangan minyak bumi, industri minyak dan lemak, industri kimia, industri pemintalan, industri barang dari karet dan plastik dan yang terakhir adalah industri kayu, bambu dan rotan. Komoditas-komoditas unggulan industri manufaktur tersebut mampu memberikan sumbangan terhadap penciptaan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan, yaitu sebesar 76.91 persen dari total nilai tambah sektor industri manufaktur dan 51,96 persen dari total tenaga kerja yang dibutuhkan oleh sektor ini. Dari kesebelas komoditas unggulan tersebut hanya terdapat tiga komoditas unggulan yang mempunyai kemampuan tinggi baik dalam hal penciptaan nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja, yaitu masing-masing adalah komoditas industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik, industri pengangkutan dan perbaikannya serta industri kimia. Peningkatan output ketiga komoditas unggulan tersebut ternyata juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) yaitu sebesar 17,52 persen setiap tahunnya...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.titlePotensi komoditas unggulan industri manufaktur dalam perekonomian Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordIndustrializationid
dc.subject.keywordDeindustrializationid
dc.subject.keywordInput Output tableid
dc.subject.keywordEconomic growthid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record