Show simple item record

dc.contributor.advisorIrawan, Tony
dc.contributor.authorSari, Dyah Puspita
dc.date.accessioned2023-12-28T00:28:19Z
dc.date.available2023-12-28T00:28:19Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133360
dc.description.abstractHubungan antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran digambarkan sebagai hubungan yang negatif dalam kurva phillips. Namun berbagai penelitian empiris tentang kurva Phillips dalam perekonomian Indonesia memberikan kesimpulan yang berbeda-beda. Padahal pemahaman tentang pola hubungan kedua variabel ini dapat memberikan kemudahan bagi pembuat kebijakan dalam menentukan kebijakan mana yang lebih tepat untuk diterapkan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kurva Phillips di negara-negara maju, berhasil dibuktikan adanya hubungan negatif antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran pada periode 1987-1997 di Jepang dan Jerman (Higo dan Nakada, 1999). Studi penelitian di perekonomian Thailand, pada paruh periode yang sama (1993-1996), tidak terbukti adanya kurva Phillips (Bhanthumnavin 2002). Beberapa studi mengenai keberadaan kurva Phillips di Indonesia menghasilkan kesimpulan yang beragam, diantaranya penelitian di lima negara ASEAN, salah satunya Indonesia, menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran (Furuoka dan Munir, 2005). Peneliti Indonesia menghasilkan kesimpulan yang berbeda, Solikin (2004) menyimpulkan terdapat kurva Phillips di Indonesia, namun kurva ini berubah dari waktu ke waktu dan Sinuhaji (2006) membuktikan terdapat kurva Phillips di Indonesia pada periode 1971-2004. Belum adanya konsensus mengenai pola hubungan tingkat inflasi dan pengangguran serta belum banyaknya literatur tentang hubungan kedua variabel ini di Indonesia, menyebabkan kesimpulan mengenai keberadaan kurva Phillips dalam perekonomian Indonesia masih perlu dikaji. Permasalahan yang menjadi pijakan dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat hubungan antara inflasi dan pengangguran dalam perekonomian Indonesia? Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah analisis data runtun waktu menggunakan Error Correction Model (ECM). Uji stasioneritas dengan Augmented Dickey Fuller test (ADF), dilanjutkan dengan uji kointegrasi dengan Engle-Granger untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jangka panjang antara variabel bebas dan tidak bebas dalam persamaan. Persamaan ECM yang digunakan diadopsi dari penelitian Bhanthumnavin (2002), yang mengestimasi keberadaan kurva Phillips melalui hubungan antara tingkat inflasi dan kesenjangan output. Kesenjangan output diperoleh melalui selisih antara log output riil dengan log output potensial. Output potensial diestimasi dengan metode univariat, yang menggunakan perilaku masa lalu dari output riil. Metode ini didasarkan pada penaksiran trend perkembangan output yang diasumsikan mendekati tingkat...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.titleAnalisis hubungan antara inflasi dan pengangguran di Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordInflationid
dc.subject.keywordUnemploymentid
dc.subject.keywordPhillips curveid
dc.subject.keywordECMid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record