| dc.description.abstract | Imobilisasi sel merupakan sel yang secara fisik terbatas atau terlokalisasi dalam suatu area tertentu dan masih mempertahankan aktifitas katalitiknya dan dapat digunakan secara berulang atau kontinyu. Bakteri 4d merupakan bakteri amilolitik, hasil seleksi kuantitatif bakteri ini mempunyai aktivitas tertinggi, yaitu 25,09x104 U/mL. Berdasarkan pengamatan morfologi dan pengujian karakter fisiologi, bakteri 4d diketahui mempunyai ciri-ciri yang menyerupai Bacillus mycoides. Sel B. mycoides dapat diimobilisasi dengan alginat dan agar dengan metode penjeratan. B. mycoides yang diimobilisasi pada matriks alginat 8% mampu menghasilkan amilase dengan aktivitas (13,11 x10 U/mL) yang besarnya kurang lebih dua kali lipat aktivitas amilase yang dihasilkan sel yang diimobilisasi dengan matriks agar 3% (6,85 10 U/mL). Produksi amilase dari B mycoides maksimal pada jam ke-23. Produksi amilase mengalami penurunan pada penggunaan sel imobilisasi yang berulang pada sisrim hacth baik yang menggunakan matriks alginat maupun matriks agar. Penurunan yang nyata terjadi pada fermentasi yang ke dua. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kerusakan butiran akibat pengocokan selama proses fermentasi sehingga terjadi kebocoran sel bakteri yang akan ikut tercuci pada saat pencucian dengan akuades steril setelah fermentasi pertama selesai. Sel terimobilisasi maupun sel bebas menghasilkan amilase pada kisaran pH netral dengan aktivitas tertinggi pada pH media 7,0. Empat macam tepung yang digunakan sebagai sumber karbon untuk memproduksi amilase B mycoides, yaitu beras, ketan, ubi jalar, singkong, dan diperoleh aktifitas imobilisasi sel pada tepung ubi jalar lebih tinggi, yaitu 9,09x10 U/mL. | id |
