dc.description.abstract | Pengembangan potensi tebu rakyat dalam mewujudkan program
swasembada gula sangat diperlukan. Tebu rakyat masih menjadi penyumbang
pasokan terbesar bagi pabrik gula. Hal ini juga tidak hanya untuk memenuhi
permintaan gula bagi masyarakat, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan
bagi para petani tebu rakyat. Pulau Jawa masih merupakan sentra tebu rakyat
terbesar di Indonesia. Namun, sudah tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan
lahan-lahan produktif akan semakin terdesak dengan bertambahnya jumlah
penduduk di Pulau Jawa. Maka dalam rangka mencapai program swasembada
gula tahun 2014 yang dicanangkan pemerintah, alternatif yang dapat diambil
adalah pengembangan perkebunan tebu di luar Pulau Jawa. Salah satu wilayah
yang potensial adalah Kabupaten Lampung Utara Propinsi Lampung. Berdasarkan
permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah
menganalisis dayasaing komoditas gula berbasis tebu rakyat di Kabupaten
Lampung Utara serta peranan faktor-faktor pendukungnya dan merumuskan
alternatif strategi pengembangan komoditas gula di Kabupaten Lampung Utara.
Ruang lingkup penelitian ini adalah wilayah Kabupaten Lampung Utara.
Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian ini
dilakukan dari bulan Juni-Agustus 2011. Metode yang digunakan untuk
penentuan responden pada penelitian ini adalah Purposive Sampling. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mengintrepretasikan dan
mendeskripsikan keunggulan kompetitif usahatani tebu berdasar Teori Berlian
Porter serta alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan
usahatani tebu melalui analisis SWOT.
Hasil analisis dayasaing menggunakan Teori Berlian Porter dapat dilihat
bahwa masing-masing komponen dayasaing telah berjalan relatif baik. Namun
masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Analisis keterkaitan antar
tiap komponen dayasaing agribisnis gula menunjukkan keterkaitan yang saling
mendukung dan tidak saling mendukung. Keterkaitan yang saling mendukung
lebih dominan dalam penelitian ini. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dayasaing
komoditas gula berbasis tebu rakyat di Kabupaten Lampung Utara dibandingkan
di daerah lain di Indonesia relatif kuat. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa alternatif strategi yang dapat
dirumuskan untuk meningkatkan dayasaing gula di Kabupaten Lampung Utara
antara lain: 1) Melakukan perbanyakan usahatani tebu dengan memanfaatkan
lahan yang belum terpakai dan sumberdaya pendukung lainnya; 2) Meningkatan
kuantitas, kualitas dan efisiensi produksi gula; 3) Pembentukan kluster Industri ;
4) Pengaturan produksi dan impor gula; 5) Perbaikan sarana dan prasarana
penunjang PG; 6) Peningkatan produksi tebu dan gula melalui pemanfaatan
teknologi; 7) Meningkatkan sosialisasi dan promosi tentang produk gula dari
Kabupaten Lampung Utara; 8) Konsolidasi antar tiap pihak dalam agribisnis
pergulaan di Kabupaten Lampung Utara. | id |