| dc.description.abstract | Perkiraan kelangkaan energi di masa yang akan datang akan terjadi karena konsumsi BBM diprediksi lebih tinggi dibanding tingkat produksi. Kondisi ini mendasari kebutuhan pengembangan Bioetanol sebagai bahan baler alternatif. Salah satu yang akan dikembangkan dan dimanfasukan sebagai bahan bakar alternatif tersebut adalah Bioetanol berbasis Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz). Hal ini yang melatar belakangi PT. Perkebunan Nusantara VIII mengembangkan komodius Ubi Kayu di lahan seluas 125 Ha terletak di Desa Bojong Terong Sub-Afdeling IV/Artama Penelitian ini bertujuan untuk: (1). mengkaji budidaya Ubi Kayu; (2). menganalisis kelayakam usaha budidaya Ubi Kayu di PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Cibangur dilihat dari aspek pasar, aspek hukum, aspek manajemen, aspek teknis/operasi, aspek ekonomi dan sosial, aspek lingamgan serta aspek keuangan; (3). melakukan analisis sensitivitas dan merekomendasikan langkah-langkah implementasi berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha budidaya Ubi Kayu
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder, diklasifikasi lagi menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak Kebun Cibungur dan PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung. Data sekunder diperoleh dari BPS, Departemen Pertanian, Pemerintah Daerah, studi pasmin dan internet
Analisis Kelayakan usaha dalam penelitian ini meliputi aspek pasar, aspek hukum, aspek
mimajemen, aspek teknis/operasi, aspek ekonomi dan sosial, aspek lingkungan, serta aspek keuangan. Pada aspek pasar, pensahaan telah melaksanakan strategi pemasaran yang baik dan opinal Penetapan harga jual pun sudah memperhitungkan Harga Fokok Penjualan (IPP) Perusahaan menggunakan strategi pemasan sederbare karena hanya bergerak di on-farm.
Landasan bukur yang mendasari dibukanya usaha ini adalah Surat Direksi No: SB/B1/4122/XII/2007 tanggal 7 Desember 2007 tentang pelaksanaan Tanaman Tahun Ini (TTI) | id |
