Studi Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle 1.) Dalam Pelarut Aquades, Etanol, dan Metanol Terhadap Perkembangan Larva Nyarnuk Culex quinquefasciatus
Abstract
Culex quinquefasciallis atau sering disebut Culex faligans (Cheng, 1974; Soedarto, 1989). l11erupakan vektol' penyebaran penyakit enchepalitis pacla kucla (Anonimolls, 2002). seclangkan menurut Gouge el al., (2002), nyamuk ini clap at juga sebagai vektor penyakit filariasis pada anjing, hIeing, dan manusia. Upaya yang telah lama dilakukan untuk memberantas vektor penyakit, khususnya serangga aclalah menggunakan senyawa kimia sintetik. Akan tetapi pengal'llhnya terhaclap lingkungan, terhadap organisme bukan sasaran, dan zat residu yang ditinggalkan ticlak banyak cliperhatikan (Borror el al., 1992). Efek lain clari penggunaan scnyawa kimia sintetik secara terus menel'llS clan dalam waktu lama yaitu munculnya resistensi sehingga diperlukan peningkatan dosis dan frekllensi penyemprotan untuk mengatasinya. Untuk itulah diperlukan alternatif bahan pengganli yang aman bagi kelestarian lingkungan. Daun sirih (Piper betle 1.) mengandung minyak atsiri, saponin, senyawa fenolik clan alkoloid yang clicluga dapat berfungsi sebagai insektisida (Aminah, 1995). Pcmberian ekstrak claun sil'ih ini dit1uukan untuk pengontrolan populasi larva Clilex quil7qllefa.l'ciatlls clihabitat alaminya yaitu air. Penelitian ini clilakllkan di Laboratorium Entomologi bagian Parasitologi dan Patologi, Fakliitas Keclokteran J-Jewan Institut Pertanian Bogor. Tujuan clari penelitian ini adalah llntllk mengetahui pengaruh dan keefektifan ekstrak claun sirih clalam pelarllt aqllacles, elanol. clan metanol terhadap perkembangan larva nyamuk Culex Cj lIil1Cjuefasciatlis. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa persentase kematian pada larva clan pupa meningkal seiring dengan peningkatan konsentrasi, dimana kematian larva 100% clicapai pacla konsentrasi 4% untuk pelal'llt metano1, konsentrasi 5% untuk pelal'llt elano1 dan konsentrasi 1ebih dari 5% untuk pelarut aquacles. Seclangkan untllk kematian pupa 100% dicapai pada konsentrasi 1 % lIntuk pe1arur metanol, konselllrasi 3% untllk pelarut etano1 dan konsentrasi 1ebih clari 5% lIntuk pe1arut aquacles. Dari anal isis pro bit clipero1eh LCso ekstrak daun sirih da1am pelal'llt aquades ada1ah 47,97492%; dalam pelarut etano1 1,59898%; clan da1am pelarut metanol 1,52883%. Persentase kematian larva ikut mempengaruhi peluang keberhasilan larva menjadi pupa atau keberhasi1an pupa menjadi dewasa. Selain itu ekstrak daun sirih dapat memperpanjang lama perkembangan larva menjacli pupa clan pupa menjadi dewasa. Dari hasil tersebul c1apat clikatakan bahwa ekstrak daun sirih efekli r sebagai bahan alami untuk insektisida. khllsusnya larva nyamuk Culex quinquefacialus.