Show simple item record

dc.contributor.advisorNurmalina-Suryana, Rita
dc.contributor.authorSeptiyorini, Nedia
dc.date.accessioned2023-11-02T00:56:26Z
dc.date.available2023-11-02T00:56:26Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130012
dc.description.abstractPertanian merupakan salah satu sektor penting yang menjadi andalan dalam menggerakkan perekonomian nasional Indonesia. Selain sebagai sektor penyedia lapangan pekerjaan terbesar, pertanian juga merupakan sektor penyedia pangan dimana beras masih merupakan sumber pangan utama bagi penduduk Indonesia yang belum dapat digantikan oleh sumber pangan lain. Dalam memenuhi kebutuhan pangan tersebut, Indonesia melakukan impor beras tertentu khususnya beras aromatik. Impor beras aromatik ini menimbulkan kekhawatiran bagi produsen beras dalam negeri karena akan menimbulkan persaingan dengan produk-produk beras lokal. Era perdagangan bebas (AFTA) merupakan era yang sangat kompetitif Pasar akan semakin terbuka dan produk-produk unggulan akan bebas keluar masuk suatu negara. Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi merupakan pasar yang potensial bagi produk negara lain. Perdagangan bebas (AFTA) juga membuka peluang bagi Indonesia untuk melakukan ekspor beras. Meskipun Indonesia memiliki angka impor beras yang cukup tinggi, hal ini tidak menutup kemungkinan Indonesia untuk menjadi negara pengekspor beras. Dalam menghadapi AFTA, saat ini Indonesia telah memiliki produk pertanian unggulan yang dapat dijadikan sebagai komoditas substitusi impor, yaitu beras pandan wangi. Beras ini diharapkan dapat menggantikan beras aromatik impor yang masuk ke Indonesia. Beras pandan wangi memiliki keunggulan dalam hal rasa dan aroma seperti teksturnya yang pulen dan wangi pandan. Beras pandan wangi juga sangat potensial untuk dijadikan komoditas ekspor. Keunggulan yang dimiliki sebagai beras aromatik (fragrance rice) sangat disukai oleh konsumen luar negeri. Saat ini, Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur merupakan daerah yang memiliki potensi terbesar untuk penanaman padi pandan wangi. Padi ini akan tumbuh dan menghasilkan beras dengan kualitas premium di daerah tersebut. Oleh karena itu, penelitian dilakukan di lokasi tersebut sebagai sentra produksi pandan wangi terbesar di Indonesia. Tujuan penelitian ini, antara lain untuk (1) Menganalisis keragaan usahatani Padi Pandan Wangi sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Cianjur, (2) Menganalisis keunggulan kompetitif dan komparatif, (3) Menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap sistem usahatani, serta (4) Menganalisis keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif beras pandan wangi jika ada perubahan pada variabel penerimaan serta variabel biaya. Penelitian ini membedakan antara penggamaan benih pandan wangi sertifikat dan non sertifikat sehingga dapat dibandingkan daya saing antara keduanya. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcProduct analysisid
dc.subject.ddcManagementid
dc.titleAnalisis daya saing beras pandan wangi di Kabupaten Cianjur: Kasus Desa Bunikasih, Bunisari, dan Tegallega Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBogor Agriculture Universityid
dc.subject.keywordIPBid
dc.subject.keywordAgricultureid
dc.subject.keywordAFTAid
dc.subject.keywordFragrance riceid
dc.subject.keywordPolicy Analysis Matrix (PAM)id
dc.subject.keywordPrivat Cost Ratio (PCR)id
dc.subject.keywordDomestic Resource Cost (DRC)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record