Show simple item record

dc.contributor.advisorAtabany, Afton
dc.contributor.advisorAbdulgani, Imam K.
dc.contributor.authorRuhmat, Asep
dc.date.accessioned2023-10-25T12:41:29Z
dc.date.available2023-10-25T12:41:29Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128491
dc.description.abstractUsaha peningkatan produktivitas ternak untuk menopang penyediaan protein wani dilakukan pada seluruh aspek, salah satunya melalui persilangan. silangan khususnya untuk meningkatkan produksi susu kambing, dapat dilakukan ara kambing Peranakan Etawah (PE) betina dengan kambing Saanen jantan, ngan harapan dapat memperbaiki mutu genetik kambing PE. Tujuan penelitian ini tuk mengetahui reproduksi dan produksi susu (produktivitas) kambing persilangan betina dengan kambing Saanen jantan (PESA). Penelitian ini dilaksanakan di PT urus Dairy Farm, Desa Tenjo Ayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, wa Barat. Penelitian yang dilaksanakan selama dua bulan dari tanggal 23 Januari mpai dengan tanggal 22 Maret 2003, menggunakan ternak yang seluruhnya adalah lik PT Taurus Dairy Farm. Data yang dikumpulkan merupakan data primer hasil pengamatan dan wancara, serta data sekunder hasil pencatatan yang ada di peternakan. Ternak og didata dalam penelitian ini yaitu 11 ekor induk kambing Saanen impor, 17 ekor Juk kambing Saanen keturunan (F1) dan 4 ekor induk kambing persilangan PE ina dengan kambing Saanen jantan (PESA) serta 3 ekor pejantan kambing Saanen. Rataan konsumsi pakan segar (rumput gajah + konsentrat + ampas tahu) induk tasi pada kambing PESA (10,85 kg) lebih tinggi dari induk laktasi kambing anen impor (10,03 kg), tetapi masih lebih rendah dari induk kambing Saanen urunan (F1) (11,05 kg). Total konsumsi bahan kering dari berat badan pada induk tasi kambing PESA (4,18%) lebih tinggi daripada induk laktasi kambing Saanen por (3,26%), dan kambing Saanen keturunan (F1) (3,83%). Rataan berat lahir anak kambing PESA (3,39 kg) lebih tinggi daripada anak mbing Saanen impor (3,20 kg). Rataan berat lahir anak jantan (3,47 kg) dan betina 30 kg), berat lahir tunggal (3,50 kg), berat lahir kembar dua (3,40 kg), dan berat ir kembar tiga (3,25 kg) pada kambing PESA lebih tinggi daripada rataan berat ir anak kambing Saanen impor yaitu anak jantan dan betina (3,20 kg), berat lahir mbar dua (2,90 kg), dan berat lahir kembar tiga (3,10 kg), kecuali pada berat lahir ggal (3,55 kg). Berat lahir kambing Saanen keturunan (F1) pada penelitian ini um tercatat dengan baik. Persentase kematian per tahun anak kambing PESA da umur 0-4 bulan 25%, kambing umur 4-12 bulan 37,50%, dan kambing di atas ur 12 bulan 10%, sedangkan kambing Saanen impor umur di atas 12 bulan 79%. Persentase kematian anak kambing Saanen keturunan (F1) pada umur 0-4 an 16,09%, kambing umur 4-12 bulan 16,87%, dan kambing di atas umur 12 lan 14,29%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAnimal Production Technologyid
dc.titleProduktivitas kambing persilangan peranakan etawah betina dengan kambing saanen jantan(PESA) di PT Taurus Dairy Farmid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordproductivityid
dc.subject.keywordcrossbred PE goatsid
dc.subject.keywordimported saanen goatsid
dc.subject.keywordsaanen goatsid
dc.subject.keywordinherited (F1)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record