Show simple item record

dc.contributor.authorYuliati, Evi
dc.date.accessioned2010-05-05T10:33:28Z
dc.date.available2010-05-05T10:33:28Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12432
dc.description.abstractSaat ini perkembangan konsumsi masyarakat akan udang vaname semakin meningkat. Hal ini seiring dengan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Udang vaname adalah komoditas baru yang merupakan udang introduksi yang berasal dari Florida Amerika. Udang ini tergolong mudah untuk dibudidayakan sehingga membuat para petambak udang di tanah air beberapa tahun terakhir banyak yang mengusahakannya. Hal tersebut karena pembudidaya udang windu banyak mengalami permasalahan sehingga sekarang pemerintah mencari trobosantrobosan baru untuk memecahkan permasalahan tersebut.. Kehadiran udang vaname di tengah-tengah kemelutnya masalah dalam pemeliharaan udang windu terhadap penyakit merupakan komoditas yang disambut baik para pembudidaya udang. Udang vaname merupakan jenis udang harapan baru yang memiliki keunggulan tersendiri, di mana udang vaname ini selain relatif tahan terhadap penyakit, udang vaname juga dapat ditanam dengan padat tebar yang lebih banyak dan pemeliharaan sampai panen relatif lebih cepat dibandingkan udang windu, dengan demikian produksinya menghasilkan udang vaname yang cukup tinggi, sehingga diharapkan dapat menggantikan udang windu. Saat ini telah banyak yang memulai mengalihkan usaha dari usaha udang windu menjadi usaha udang vaname dikarenakan udang windu banyak mengalami permasalahan-permasalahan. PT STP merupakan salah satu perusahaan yang sudah memulai usaha pembenihan udang vaname. Permasalahan yang dihadapi oleh PT Suri Tani Pemuka yaitu fluktuasi produksi pada benih udang vaname, fluktuasi penjualan, pengadaan input, dan persaingan perusahaan sejenis dan perusahaan substitusi. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini bertujuan : 1) Menganalisis faktor-faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi dalam pengembangan usaha PT STP. 2) Menganalisis faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi dalam pengembangan usaha PT STP. 3) Menganalisis posisi strategi bersaing perusahaan saat ini berdasarkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. 4) Merumuskan strategi yang tepat dalam rangka pengembangan usaha pembenihan udang vaname PT STP. Penelitian ini hanya sampai kepada tahap formulasi dari manajemen strategis. Untuk tahap implementasi dan evaluasi strategi merupakan wewenang dari manajemen PT STP sendiri. Penelitian di PT STP ini dilakukan secara sengaja (purposive), kasus di Kelurahan Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Kota Serang. Data dan informasi yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data analisis melalui perumusan strategi yang terdiri dari tahap masukan, tahap pemaduan dan tahap pemilihan strategi. Alat analisis yang digunakan adalah matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation), matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matrik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats), matriks I-E (Internal Eksternal) dan matriks QSP (Quantitative Strategic Planning). Pada faktor internal kekuatan utama yang dimiliki PT STP adalah merupakan perusahaan pembenihan udang vaname yang memiliki sertifikat dengan skor 0,328 dan kelemahan utamanya adalah masyarakat belum mengenal jenis udang vaname karena merupakan komoditas introduksi dengan skor 0,050. Sedangkan pada faktor eksternal peluang yang paling utama yang dapat dimanfaatkan adalah merosotnya produksi udang windu dengan skor 0,368 dan faktor yang menjadi ancaman utama bagi PT STP dengan skor terendah adalah adanya produk substitusi dengan skor 0,223. Dari factor IFE dan EFE dihasilkan nilai rata-rata IFE sebesar 2,648 dan EFE sebesar 3,157 sehingga menempatkan PT STP pada sel 1I. Posisi ini menggambarkan bahwa PT STP berada dalam kondisi tumbuh dan kembangkan. Hasil analisis terhadap factor-faktor strategis internal dan eksternal digunakan matriks SWOT sehingga diperoleh alternatif startegi SO yaitu : 1) Meningkatkan jumlah produksi untuk memenuhi permintaan konsumen; dan 2) Memperluas wilayah pemasaran. Strategi ST, yaitu : 1) Meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait (pemasok dan konsumen); dan 2) Menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Startegi WO yaitu : 1) Mengenalkan produk ke masyarakat secara luas; dan 2) Membudidayakan pakan alami sendiri. Sedangkan strategi WT terdiri dari : 1) Menjaga stabilitas produksi; dan 2) Menjalin hubungan yang lebih baik dengan konsumen. Berdasarkan hasil matriks QSP diperoleh bahwa strategi menjaga stabilitas produksi dengan nilai TAS sebesar 7,325 sebagai strategi prioritas.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis Strategi Pengembangan Usaha Pembenihan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei), (Kasus Pada PT Suri Tani Pemuka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record