Show simple item record

dc.contributor.advisorFauzi, Ichsan Achmad
dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.advisorDanakusumah, Edward
dc.contributor.authorMubarok, Helmy Azis
dc.date.accessioned2023-08-16T09:04:12Z
dc.date.available2023-08-16T09:04:12Z
dc.date.issued2023-08-16
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124006
dc.description.abstractKepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu sumber daya perikanan yang potensial untuk dikembangkan di kawasan mangrove, bernilai ekonomis tinggi dan rasa dagingnya enak sehingga sangat digemari oleh konsumen lokal maupun luar negeri. Selama ini kebutuhan benih kepiting bakau masih dipenuhi dari hasil penangkapan di alam yang sifatnya sangat fluktuatif. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen akan kepiting bakau maka kebutuhan benih untuk budidaya kepting bakau menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya. Pembenihan kepiting bakau masih belum berkembang di Indonesia. Pembenihan kepiting milik swasta baru ada 1 unit di Pulau Belitung tetapi belum dalam skala komersil. Rendahnya kelangsungan hidup pada stadia larva merupakan kendala utama dalam pembenihan kepiting bakau. Pemberian rotifera (Brachionus plicatilis) yang diperkaya chlorella powder terhadap larva kepiting bakau diharapkan dapat menjadi salah satu solusi memperbaiki pertumbuhan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas lima perlakuan dan masing-masing empat ulangan yaitu perlakuan kontrol (P1) tanpa pemberian rotifera, kepadatan pemberian rotifera 10 ind mL-1 (P2), 20 ind mL-1 (P3), 40 ind mL-1 (P4), dan 80 ind mL-1 (P5). Hewan uji yang digunakan adalah larva kepiting bakau zoea-1 dari induk kepiting bakau yang berasal dari Desa Bulu, Jepara, Jawa Tengah dengan jumlah 4.000 ekor yang dibagi menjadi 200 ekor wadah-1. Pemeliharaan dilakukan selama 9 hari di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Frekuensi pemberian pakan dilakukan dua kali sehari pada pukul 07.30 dan 17.30 WIB. Parameter yang dievaluasi pada penelitian ini adalah pertumbuhan, kelangsungan hidup dan kecepatan metamorfosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran rotifera diperkaya chlorella powder mampu meningkatkan pertumbuhan bobot dan lebar karapaks larva kepiting bakau. Berdasarkan hasil pemeliharaan selama 9 hari, tampak pertumbuhan bobot larva kepiting bakau tertinggi pada pemberian pakan dengan kepadatan 45,29 ind mL-1 rotifera yang sudah diperkaya chlorella powder. Demikian pula dengan pertumbuhan lebar karapaks kepiting bakau tertinggi, tampak pada pemberian pakan dengan kepadatan 43,32 ind mL-1 rotifera yang sudah diperkaya chlorella powder, berbeda nyata dengan perlakuan kontrol dan kepadatan rotifera 10, 20 dan 80 ind mL-1 (P<0,05). Tingkat kelangsungan hidup larva kepitng bakau menghasilkan angka tertinggi 59,6 % pada perlakuan rotifera 40 ind mL-1 (P<0,05) yang diperkaya chlorella powder dibandingkan perlakuan kontrol sebesar 0 %. Kepadatan berbeda pemberian rotifera yang diperkaya chlorella powder berpengaruh terhadap kecepatan metamorfosis larva. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada perlakuan rotifera 40 ind mL-1 yang diperkaya chlorella powder memberikan hasil yang signifikan berbeda nyata dengan perlakuan kontrol, 10, 20 dan 80 ind mL-1 (P<0,05). Peran rotifera diperkaya chlorella powder mampu meningkatkan kecepatan metamorfosis larva kepiting bakau. Berdasarkan hasil penelitian ini, kepadatan pemberian rotifera 43,32 - 45,67 ind mL-1 dapat meningkatkan pertumbuhan larva kepiting bakau (Scylla serrata).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKepadatan Berbeda Rotifera yang Diperkaya Chlorella Powder terhadap Pertumbuhan Larva Kepiting Bakau Scylla serrataid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordChlorella powderid
dc.subject.keywordmud crab larvaeid
dc.subject.keywordgrowthid
dc.subject.keywordrotifersid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record