dc.description.abstract | Hawar daun yang disebabkan oleh cendawan semu Phytophthora infestans merupakan penyakit penting pada tanaman kentang. Tingkat penyakit tanaman di lapangan sangat dipengaruhi faktor cuaca, sehingga keputusan tindakan pengendalian hawar daun kentang yang tepat dapat diambil berdasarkan pada peramalan yang memperhitungkan kondisi faktor cuaca pada suatu periode waktu. Kajian tentang model peramalan penyakit hawar daun kentang di Indonesia belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan atau korelasi antara luas serangan penyakit hawar daun P. infestans dan faktor cuaca suhu, curah hujan, dan kelembapan udara di daerah produksi kentang Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pada periode tahun 2015-2019. Penelitian ini dilaksanakan sejak Mei sampai September 2022 menggunakan data dari Direktorat Jenderal Perlindungan Pangan dan Hortikultura, dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan, Geofisika (BMKG). Data diolah dengan metode statistika analisis regresi menggunakan aplikasi Excel 2016. Curah hujan, suhu, dan kelembapan sebagai faktor tunggal menunjukkan korelasi dengan luas serangan hawar daun P. infestans pada P= 0,05. Ketiga faktor cuaca tersebut memiliki korelasi lemah-cukup dan nilai determinasi kurang dari 80%, sehingga persamaan yang dihasilkan tidak memadai digunakan sebagai dasar peramalan. | id |