Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, Meity Suradji
dc.contributor.advisorSuseno, Rusmilah
dc.contributor.advisorRumawas, Fred
dc.contributor.authorRossiana, Nia
dc.date.accessioned2023-07-04T13:39:49Z
dc.date.available2023-07-04T13:39:49Z
dc.date.issued1992
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120790
dc.description.abstractSaat ini, salah satu kendala yang sering dihadapi dalam memproduksi kedelai di Indonesia ialah adanya serangan beberapa kelompok anastomosis Rhizoctonia solani, yang selain penting secara ekonomi, patogen ini masih sulit dikendalikan. Oleh karena itu telah dilakukan suatu penelitian yang bertujuan menguji kemampuan Gliocladium sp, dan Trichoderma sp. sebagai cendawan an tagonis dalam menekan ketiga macam kelompok anastomosis R. solani penyebab penyakit pada tanaman kedelai. Cendawan antagonis diisolasi dari tanah dan rhizosfera pertanaman kedelai kebun percobaan Cikeumeuh, yang dilakukan dengan metode pengenceran. Kemudian uji antagonisme dilakukan dengan metode Oji Ganda pada PDA. Kemampuan cendawan antagonis yang efektif secara in vitro, diuji kembali secara bioasai di pekarangan beratap plastik. Rancangan percobaan yang dipakai yaitu Rancangan Faktorial dalam Acak Lengkap (3 x 3 x 2) dengan 2 ulangan. Perlakuan yang diberikan ialah kelompok anastomosis R. solar,i (AG-1, AG-4 dan AG-7), jenis antagonis (Gliocladium sp., Trichoderma sp., dan tanpa antagonis) dan perlakuan tanah (tanah steril dan tanah tidak steril). Sebelum perlakuan diberikan, cendawan antagonis dibiakkan secara massal pada substrat campuran serbuk gergaji dan dedak selama 2 minggu. Sedangkan biakan massal patogen dilakukan pada medium corn meal sand selama 10 hari. Introduksi cendawan antagonis dilakukan 1 rninggu sesudah patogen diinfestasikan. Penanaman benih kedelai dilakukan 1 minggu setelah introduksi cendawan antagonis. Peubah yang diamati ialah persentase rebah kecambah, persentase bercak batang, tinggi tanaman, berat brangkasan dan polong. Isolasi cendawan antagonis dari tanah menghasilkan 11 macam isolat dari genus Gliocladium, Trichoderma, Aspergillus dan Penicillium sp, Hasil pengujian antagonisme keempat cendawan tersebut terhadap R. solani AG-1, AG-4 dan AG-7 menunjukkan Gliocladium fibriatum dan Trichoderma hamatum merupakan isolat yang paling efektif dalam menekan perkembangan R. solani. Persentase hambatan pertumbuhan AG-1, AG-4 dan AG-7 oleh Trichoderwa hamatum berturut-turut adalah 72,83%, 80,07% dan 73,50%. Sedangkan hambatan pertumbuhan oleh Gliocladium fimbriatuo terhadap kelompok cendawan patogen yang sama berturut-turut mencapai 61,26%, 83,55% dan 75,47%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant diseasesid
dc.subject.ddcGlycine maxid
dc.subject.ddcFungal diseasesid
dc.titlePenekanan serangan Rhizoctonia solani Kuhn pada kedelai oleh Gliocladuim sp dan Trichoderma spid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRhizoctonia solaniid
dc.subject.keywordGlioclodiumid
dc.subject.keywordTrichodermaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record