Show simple item record

dc.contributor.advisorMugnisjah, Wahju Qamara
dc.contributor.advisorIdris, Komarudin
dc.contributor.advisorSisworo, Elsye
dc.contributor.authorGusmailina
dc.date.accessioned2023-07-04T01:12:12Z
dc.date.available2023-07-04T01:12:12Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120663
dc.description.abstractKarbondioksida (CO₂), merupakan salah satu gas rumah kaca yang emisinya ke udara paling tinggi. Lima puluh lima persen (55%) dari kontribusi gas rumah kaca terdiri dari CO2, sisanya terdiri dari 17 persen CFC 11 dan CFC 12, 15 persen metan, 7 persen CFC lainnya dan 6 persen nitrous oksida. Oleh sebab itu CO₂ dianggap sebagai penyumbang terbesar dalam pemanasan global (Houghton et al., 1990). Ogawa (1990) melaporkan bahwa konsentrasi CO2 selama 250 tahun belakangan ini (sejak tahun 1740) naik dari 280 ppm menjadi 350 ppm, dan diperkirakan apabila 100 tahun mendatang (sekitar tahun 2090) terjadi kenaikan konsentrasi CO2 menjadi dua kali akan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dunia, serta akan mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi rata-rata antara 3-5,5 °C. Salah satu akibat yang dapat ditimbulkan oleh kenaikan suhu bumi yaitu akan menyebabkan mencairnya sebahagian dari es abadi yang terdapat di daerah Antartika dan Artatika, sehingga akan menambah volume air laut. Kenaikan permukaan air laut diperkirakan sekitar 50-80 cm. Indonesia sebagai negara kepulauan akan sangat merasakan akibatnya…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest ecologyid
dc.titlePengukuran kadar CO2 udara di dalam tegakan beberapa jenis hutan tanaman di Cikole dan Ciwidey, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCO2id
dc.subject.keywordPinus merkusiid
dc.subject.keywordAgathis lorantifakuid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record