Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarwan, Ujang
dc.contributor.advisorHasanah, Nur
dc.contributor.authorJannah, Miftahul
dc.date.accessioned2023-07-03T23:57:05Z
dc.date.available2023-07-03T23:57:05Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120654
dc.description.abstractKota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau mengalami peningkatan jumlah konsumsi kopi yang diikuti dengan peningkatan jumlah coffee shop baru dari kurun waktu September 2015-September 2020. Meskipun jumlah coffee shop baru terus meningkat, kenyataannya banyak coffee shop yang tidak berumur panjang dan akhirnya tutup terutama coffee shop lokal dikarenakan kurangnya kunjungan dan loyalitas konsumen. Coffee shop lokal tidak hanya bersaing dengan coffee shop lokal, tetapi juga bersaing dengan coffee shop franchise yang memiliki banyak gerai di berbagai tempat dan menerapkan bauran pemasaran yang sesuai dengan standar operasional prosedur. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen, menganalisis perbedaan motivasi konsumen dan bauran pemasaran jasa (7p) antara coffee shop lokal dan coffee shop franchise, menganalisis pengaruh motivasi konsumen dan bauran pemasaran jasa (7p) terhadap keputusan kunjungan dan loyalitas konsumen secara parsial dan simultan, dan menganalisis pengaruh keputusan kunjungan terhadap loyalitas konsumen pada coffee shop lokal dan coffee shop franchise. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2022 di empat coffee shop yang terdiri dari dua coffee shop lokal yakni Pillar Coffee dan Lakosa Coffee, serta dua coffee shop franchise yakni Janji Jiwa dan Coffee Toffe yang ada di Kota Pekanbaru. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis purposive sampling, yakni konsumen yang minimal sudah dua kali berkunjung dan melakukan pembelian. Jumlah responden yang digunakan adalah 207 orang, yang terdiri dari 104 orang pada coffee shop lokal dan 103 orang pada coffee shop franchise. Penelitian menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran likert 1-5. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan regresi linear menggunakan software SPSS 26. Karakteristik konsumen coffee shop lokal adalah konsumen laki-laki berusia 20-30 tahun, berpenghasilan < Rp 1.000.000 hingga > Rp 3.000.000, tingkat pendidikan SMP s/d SMA dan Sarjana (S1), serta berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa. Sementara karakteristik coffee shop franchise adalah konsumen perempuan berusia 20-30 tahun, berpenghasilan > Rp 3.000.000, tingkat pendidikan Sarjana (S1), dan berstatus sebagai mahasiswa. Terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi konsumen, produk, promosi, tempat, bukti fisik, proses, dan keputusan kunjungan antara coffee shop lokal dan franchise. Sedangkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada harga dan orang antara coffee shop lokal dan franchise. Motivasi konsumen, produk, dan proses secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan kunjungan pada coffee shop lokal dan franchise. Promosi dan bukti fisik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan kunjungan pada coffee shop lokal, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap coffee shop franchise. Sebaliknya, orang secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan kunjungan pada coffee shop franchise, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap coffee shop lokal. v Produk dan tempat secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada coffee shop lokal dan franchise. Proses secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada coffee shop lokal, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap coffee shop franchise. Sebaliknya, motivasi konsumen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada coffee shop franchise, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap coffee shop lokal. Motivasi konsumen, produk, harga, promosi, tempat, orang, bukti fisik, dan proses secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan kunjungan dan loyalitas konsumen pada coffee shop lokal dan franchise dalam penelitian ini. Keputusan kunjungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen coffee shop pada coffee shop lokal dan franchise dalam penelitian ini. Peningkatan keputusan kunjungan konsumen pada coffee shop lokal dapat dilakukan dengan melakukan promosi menarik seperti promo akhir dan awal bulan untuk menarik antusiasme konsumen baru, penggunaan fitur WhatsApp Blast sebagai media pesan promosi ke banyak kontak, membuka stand-stand di tempat umum untuk meningkatkan awareness konsumen terhadap brand coffee shop lokal, mengoptimalkan ketersediaan fasilitas dengan memperbanyak meja dan kursi, meyediakan stop kontak disetiap meja, dan menyediakan akses internet, menambahkan variasi minuman nonkopi, makanan utama, dan makanan pelengkap serta peningkatan kualitas rasa pada makanan utama, menyediakan papan menu yang mudah dilihat dan barcode di setiap meja serta memperbanyak metode pembayaran selain tunai seperti E-Wallet (Gopay, Dana, Ovo, dan ShopeePay), kartu dan QRIS. Sementara untuk coffee shop franchise perlu untuk mempertahankan kualitas produk, orang, dan proses untuk meningkatkan keputusan kunjungan konsumen baru. Loyalitas konsumen coffee shop lokal dapat ditingkatkan menyediakan tempat parkir yang memadai untuk konsumen. Bagi coffee shop lokal dan franchise yang baru akan buka dan yang ingin membuka cabang di tempat lainnya perlu mempertimbangkan pemilihan tempat yang memiliki potensi eskpansi atau perluasan tempat dikemudian hari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Motivasi dan Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Kunjungan dan Loyalitas Konsumen pada Coffee Shop Lokal dan Franchise.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBauran Pemasaranid
dc.subject.keywordCoffee Shopid
dc.subject.keywordKeputusan Kunjunganid
dc.subject.keywordLoyalitas Konsumenid
dc.subject.keywordMotivasi Konsumenid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record