Show simple item record

dc.contributor.advisorAswidinnoor, Hajrial
dc.contributor.advisorSuwarno
dc.contributor.advisorTrikoesoemaningtyas
dc.contributor.authorHermanasari, Rini
dc.date.accessioned2023-06-14T05:55:46Z
dc.date.available2023-06-14T05:55:46Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119127
dc.description.abstractPersilangan diantara varietas padi Indica dan Japonica umumnya menunjukkan sterilitas. Permasalahan sterilitas ini dapat diatasi dengan menggunakan gen wide compatibility (WC). Percobaan dilaksanakan di Muara, Bogor dari bulan April 2005 sampai Mei 2006. Tujuan percobaan ini adalah: memperoleh informasi tentang efektivitas gen WC dari enam genotipe padi pada persilangannya dengan genotipe dari subspesies dan ekotipe berbeda dari padi gogo, padi sawah dan padi rawa serta memperoleh informasi tentang mekanisme kegagalan pembentukan benih pada persilangan intersubspecific. Untuk mengevaluasi efektivitas 6 WCV dilakukan dengan analisis daya gabung menggunakan metode Lini x Tester. Enam WCV (Cabacu, Napa, Kencana Bali, Lampung Lawer, Grogol dan Klemas) disilangkan dengan 32 genotipe yang berasal dari agroeko sistem yang berbeda. F1 dan tetua-tetuanya di tanam berdasarkan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Untuk mendapatkan informasi tentang mekanisme kehampaan gabah pada F1 yang diakibatkan kerusakan gamet jantan atau gamet betina, dilakukan pengujian sterilitas gamet jantan dan gamet betina terhadap 10 kombinasi persilangan yang sudah diketahui memiliki kehampaan gabah tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa genotipe Cabacu dan Grogol merupakan WCV yang efektif dalam meningkatkan pengisian gabah pada persilangan antar subspesies dan ekotipe, Dari hasil pendugaan heterosis pada karakter persentase gabah isi diketahui bahwa genotipe yang memiliki WCV efektif belum tentu nilai heterosisnya positif. WCV Cabacu dan Grogol merupakan penggabung umum yang baik untuk karakter persentase gabah isi, umur berbunga, dan tinggi tanaman. Penyebab kehampaan gabah tinggi pada lima kombinasi persilangan F1 yang memiliki fertilitas serbuk sari rendah dan kehampaan gabah tinggi diasumsikan kehampaan gabah tersebut diakibatkan gamet jantannya rusak. Sementara itu, untuk lima kombinasi persilangan lainnya yang memiliki fertilitas serbuk sari normal dan kehampaan gabah tinggi diprediksi kehampaan gabah tersebut empat diantaranya disebabkan oleh kerusakan pada gamet betina. Sisanya kedua gametnya rusak.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcField cropsid
dc.subject.ddcRicesid
dc.titleEfektivitas Wide Compatibility Variety dalam Menekan Kehampaan Gabab pada Silangan dengan Padi dari Berbagai Agroekosistemid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordIndicaid
dc.subject.keywordJaponicaid
dc.subject.keywordAgroekosistemid
dc.subject.keywordWide compatibility varietyid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record