Show simple item record

dc.contributor.advisorSudrajat, Agus Oman
dc.contributor.advisorJunior, Muhammad Zairin
dc.contributor.authorZahri, Abdul
dc.date.accessioned2023-06-05T03:59:23Z
dc.date.available2023-06-05T03:59:23Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118343
dc.description.abstractIkan sidat (Anguilla bicolor bicolor) termasuk dalam family Anguillidae bersifat katadromous, yaitu ikan yang melakukan ruaya mijah ke laut dan sidat muda melakukan ruaya kembali untuk tumbuh dewasa di perairan tawar. Sidat merupakan ikan yang memijah sekali dalam siklus hidupnya dan secara alamiah dalam lingkungan budidaya, sidat termasuk ikan yang sulit dipijahkan. Selain itu, secara morfologi, jenis kelamin sidat masih sulit dibedakan antara jantan dan betina, sehingga mempersulit penentuan jenis kelamin calon induk. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan rangsangan hormonal untuk mempercepat pematangan gonad sidat. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan kinerja hormon reproduksi untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan gonad sidat; perubahan jenis kelamin, profil estradiol (E2), follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing horhone (LH) selama fase pertumbuhan dan pematangan gonad. Setelah penelitian ini diharapkan tersedia induk matang gonad untuk menunjang budidaya dan pembenihan sidat. Perlakuan dalam penelitian ini adalah 0,01 mg antidopamin (A), 3 mg. E2 + A, (EA); 3 mg metiltestosteron + A, (TA); 20 IU hCG + EA, (hEA) dan 20 IU hCG + TA, (hTA). Dosis yang digunakan adalah 1 mL kg–1 sidat. Sidat yang digunakan dengan berat 200±15 g dan panjang 39±3 cm berjumlah 162 ekor. Sidat ditebar dalam wadah bak beton masing-masing 27 ekor sesuai jumlah perlakuan (enam perlakuan dan tiga ulangan). Sidat diinjeksi dengan perlakuan hormon secara intramuscular 2 minggu sekali. Tiap-tiap hewan uji diberi pakan secara at satiasi satu kali sehari pada pukul 18.30 WIB. Sampling dilakukan pada minggu ke-0, ke-2, ke-4, ke-6, ke-8 dan ke-10. Parameter yang diamati adalah gonadosomatik indek (GSI) dan hepatosomatik indek (HSI), perubahan jenis kelamin, profil hormon E2, FSH dan LH dan histologi gonad. Konsentrasi hormon E2, FSH dan LH plasma darah sidat dianalisis dengan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Analisis data menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan diuji beda nilai tengah perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa sidat yang diinjeksi dengan perlakuan kombinasi hormon lebih cepat matang gonad. Sidat yang dirangsang dengan kombinasi hormon A, EA dan TA menghasilkan sidat jantan. Gambaran histologi menunjukkan perlakuan TA efektif merangsang spermatogenesis sampai tahap maturasi. Kelompok perlakuan hEA dan hTA menghasilkan sidat betina. Gambaran histologi perlakuan hTA menghasilkan kinerja perkembangan oosit sampai fase vitelogenesis akhir dengan GSI 4,80±1,49 dan berbeda pada taraf p<0,05. Perubahan jenis kelamin akibat rangsangan hormon dimulai antara minggu ke-0 dan ke-2 setelah penyuntikkan. Perkembangan pematangan gonad sidat ditandai dengan peningkatan hormon FSH dan LH secara bersamaan dimulai dari minggu ke-4. Setelah minggu ke-4, FSH secara perlahan turun sementara LH terus meningkat sampai minggu ke-10, yaitu 0,96±0,38 ng mL–1. Konsentrasi hormon LH meningkat secara paralel dengan E2.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcEelsid
dc.titleRangsang hormonal untuk Memacu Pertumbuhan dan Pematangan Gonad Sidat (Anguilla bicolor bicolor).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhormoneid
dc.subject.keywordsex changeid
dc.subject.keywordgonad growthid
dc.subject.keywordmaturationid
dc.subject.keywordIndonesian short finned eelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record