Show simple item record

dc.contributor.advisorHARJADI, SRI SETYATI
dc.contributor.advisorABIDIN, A. SURKATI
dc.contributor.advisorPURWOKO, BAMBANG S.
dc.contributor.advisorSUDARSONO
dc.contributor.advisorSUHIRMAN
dc.contributor.authorMUNANDAR, ARIS
dc.date.accessioned2023-05-09T05:59:01Z
dc.date.available2023-05-09T05:59:01Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117391
dc.description.abstractDalam rangka mempelajari hubungan perilaku percabangan , bentuk pohon, strategi pertumbuhan dan perkembangan serta produktivitas durian telah dilakukan empat set penelitian tentang (1) arsitektur semai (bibit generatif) dan bibit klonal (bibit vegetatif), (2) perilaku percabangan, (3) struktur tajuk, analisis pertumbuhan dan fenologi trubus dan (4) fisiologi source-sink. Penelitian dila­kukan di Kebun Percobaan IPB dan daerah sekitar Bogor pada tahun 1995-1999. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan paralel antara perilaku percabangan, bentuk tajuk, strategi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan potensi produksi durian. lntervensi fisik (dengan pemangkasan dan training) dapat mengarahkan tanaman menuju strategi "model" (keseim­bangan pertumbuhan dan perkembangan tanaman) yang mendukung potensi produksi, kontinuitas produksi dan ketestarian pahan. lntervensi secara biolagi (dengan penempetan) menggunakan bibit generatif yang diketahui asal-usulnya sebagai batang bawah belum dapat memberi kepastian bahwa batang bawah tersebut mengintervensi bentuk tajuk dan sudut cabang karena semai mengalami segregasi. Berdasarkan hubungan paralel bentuk tajuk bibit dengan bentuk tajuk pahon dewasa (tanaman belum menghasilkan maupun tanaman menghasilkan, TBM atau TM) dan hasil simulasi pemangkasan dan training disimpulkan bahwa durian menampakkan perilaku kendali apikal yang spesifik klan. Perilaku ini tidak dipengaruhi faktor ontogeni maupun pemangkasan dan training. Berdasarkan respans pertumbuhan dan perilaku dimorfisme percabangan dua klon durian yang berbeda level kendali apikalnya dapat disimpulkan bahwa pemangkasan dan training untuk suatu jenis durian bersifat unik. Durian dengan kendali apikal kuat (Klan Manthong) sebaiknya dipangkas dan dibentuk dengan pala terbuka tengah (open center), sedangkan yang lemah (Klan Matahari) dipangkas dan dibentuk dengan pola terbuka tengah, palmette leader atau central leader yang diikuti dengan perundukan. Dalam keterbatasan waktu, kendala iklim dan faktor ontogeni, pengaruh pemangkasan dan training terhadap perkembangan tanaman sebagaimana didekati dengan studi fenalogi trubus belum dapat diungkap. Sukrosa dan oligosakarida (diduga stachiasa), gula non-reduksi yang mobil yang mempunyai peranana penting dalam fisiolagi source-sink, dapat digunakan untuk memprediksi produktivitas durian yang mengalami pemangka­san dan training. Studi lanjut mengeksplorasi mobilisasi oligosakarida, aktivitas enzim yang terlibat dalam interkonversi cadangan gula oligosakarida dan mekanisme pengendalian pelepasannya dari kompartemen penyimpanan diper­lukan untuk meningkatkan produktivitas durian dan mencari manfaat praktis seperti aplikasi pupuk mikro melalui daun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcDurianid
dc.titleStudi Arsitektur Pohon dalam Hubungannya dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Durianid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keyworddurian, buah tropika, training, pemangkasan, arsitektur pohon,id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record