Show simple item record

dc.contributor.advisorSukardi, Sukardi
dc.contributor.advisorAnggraeni, Elisa
dc.contributor.advisorRaharja, Sapta
dc.contributor.authorAndrianyta, Harmi
dc.date.accessioned2023-05-03T05:45:43Z
dc.date.available2023-05-03T05:45:43Z
dc.date.issued2023-05-03
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117231
dc.descriptionPenelitian dalam khasanah transfer teknologi pertanian yang berlokasi di Taman Teknologi Pertanian di beberapa lokasi, Indonesiaid
dc.description.abstractKesenjangan potensi hasil lembaga penelitian dan pengembangan dengan implementasi di masyarakat telah diakui sebagai suatu permasalahan yang banyak dihadapi. Titik krusialnya adalah pada kesenjangan kebutuhan pengguna dengan ketersediaan hasil penelitian dan transfer pengetahuan serta teknologinya. Taman Teknologi Pertanian (TTP) terdapat di semua pulau-pulau besar di Indonesia, hal ini merupakan suatu kekuatan tersendiri dalam rangka memperluas pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lokal berbasis pertanian. TTP dibangun dan dikembangkan sesuai dengan potensi hasil pertanian dan keunggulan yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Pemecahan permasalahan dengan cara parsial berdasarkan prioritas masalah bukan menyeluruh tidak efektif dalam menjawab permasalahan. Kondisi seperti ini membutuhkan banyak ahli di bidang masing-masing tetapi tidak seirama dalam mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman yang sama terhadap permasalahan penelitian dan pengembangan pertanian meliputi komponen dan elemen penyusunnya. Keterpaduan pemahaman yang utuh terhadap permasalahan ini dikenal sebagai pendekatan sistem. Rekayasa model transfer teknologi merupakan penerapan ilmu, seni dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang inovasi teknologi dengan tujuan dapat digunakan oleh sasaran secara berkelanjutan. Tujuan penelitian secara umum adalah merekaya ulang model transfer teknologi yang efektif melalui Taman Teknologi Pertanian diterapkan secara berkelanjutan sehingga menjadi pusat pengembangan bisnis berbasis teknologi. Tahapan penelitian adalah sebagai berikut (1) inisiasi sistem dilalukan dengan mengidentifikasi mekanisme sistem transfer teknologi saat ini di TTP, tahap berikutnya adalah (2) analisa sistem dilakukan dengan tahapan penilaian kinerja transfer teknologi dan analisa hubungan antar aktor dan tujuan dan (3) disain sistem merekayasa ulang model sistem transfer teknologi TTP dengan merumuskan model konseptual berdasarkan keterbukaan inovasi dan karakteristik TTP. Identifikasi sistem transfer teknologi dilakukan mengikuti tahapan analisis konstruksi sistem, selanjutnya identifikasi proses bisnis dilakukan dengan pemodelan unified modeling language (UML) dan Business Process Modelling Notation (BPMN). Hubungan antar aktor yang terlibat dalam pencapaian tujuan menggunakan analisis MACTOR. Tahapan inisiasi sistem berhasil mengidentifikasi mekanisme transfer teknologi di TTP dengan menggunakan parameter seperti sifat dan karakteristik sumber pengetahuan dan teknologi (source), penerima, karakteristik hubungan, intensitas hubungan, jarak fisik dan jarak basis pengetahuan. Mekanisme transfer teknologi di TTP paling dominan melalui pelatihan, bimbingan teknis, pemasaran/distribusi produk dan magang. Kelancaran aliran pengetahuan dan teknologi berdasarkan hasil penelitian dipengaruhi oleh faktor kontekstual (faktor yang berhubungan dengan eksternal TTP), organisasional (gaya kepemimpinan, model pengelolaan aset dan budaya organisasi) dan kolaborasi. Pada tahapan analisis sistem dihasilkan penilaian kinerja transfer teknologi menurut kerangka kerja inovasi terbuka modifikasi dari Michelino et al. (2015) iv menggunakan indikator breadth (keberagaman dan keluasan jangkauan terhadap sumber pengetahuan dan teknologi) dan indikator depth (kedalaman interaksi dan keterkaitan dengan sumber). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga TTP menunjukkan hasil yang sama pada keragaan mitra eksternal, mekanisme transfer, intensitas hubungan dengan mitra dan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Temuan yang berbeda adalah pada tingkat partisipasi mitra, TTP Nglanggeran mempunyai tingkat partisipasi universitas dan pemasok pada skala rendah karena rendah keterlibatan dalam bentuk berbagi sumber daya tenaga kerja dan peralatan. Secara umum, sumber pengetahuan dan teknologi bagi TTP masih terbatas pada lingkungan terdekat yaitu BPTP dan Pemda. Upaya peningkatan jangkauan sumber eksternal dilakukan melalui kerjasama formal dan informal dengan entitas lain seperti universitas, perusahaan distributor, CSR organisasi pemerintah/swasta dan lembaga keuangan. Analisis antar aktor dan aktor-tujuan dengan menggunakan indikator koefisien keseimbangan kekuasaan, derajat mobilisasi, divergensi dan konvergensi berhasil menemukan fakta bahwa terdapat beberapa aktor yang bersifat dominan dalam sistem transfer di TTP. Aktor dominan tersebut antara lain pemerintah daerah (Dinas), pengelola TTP, kelompok tani mitra dan BPTP. Dominansi terlihat pada pengambilan keputusan, perencanaan dan pengelolaan TTP. Interaksi aktor-tujuan memberikan gambaran bahwa terdapat hubungan beberapa aktor yang fokus pada tujuan yang sama sehingga berpeluang untuk berkongsi. Misalnya kelompok tani mitra-pengelola TTP-Pemda. Sebaliknya, terdapat pula potensi konflik yang disebabkan oleh munculnya perbedaan kepentingan akibat ketidakpastian manajemen dan motivasi bisnis. Misalnya aktor universitas-start up-pemasok bahan baku. Potensi kongsi/konflik berdampak terhadap proses bisnis TTP. Identifikasi proses bisnis di TTP menunjukkan hasil yang spesifik untuk setiap TTP. Proses bisnis TTP Cikajang antara lain melakukan pelatihan dan bimbingan teknis terhadap kelompok tani dan kelompok wanita tani, melakukan kerjasama secara formal dengan penangkar benih untuk menghasilkan benih bersertifikat dan selanjutnya dipasarkan ke petani sehingga membentuk hubungan saling membutuhkan (mutualisme). Proses bisnis TTP Nglanggeran utamanya adalah melakukan pengelolaan pabrik pengolahan, pelayanan teknis dan jasa serta pemasaran produk. Sedangkan proses bisnis TTP Cigombong melakukan percontohan teknologi dan memberikan bantuan kepada kelompok inti dan plasma yang dibina menjadi start up. Manfaat hasil penelitian bagi pemerintah dan pengambil keputusan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan pengembangan model transfer teknologi dan komersialisasi inovasi teknologi yang efektif pada TTP. Selain itu, bagi pengelola TTP sebagai pedoman dalam perbaikan sistem transfer teknologi dan bagi industri/bisnis yang berbasis inovasi sebagai salah satu sumber informasi dalam memilih dan memutuskan penggunaan teknologi sesuai kebutuhan.id
dc.description.sponsorshipKementerian Pertanianid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleRekayasa Model Transfer Teknologi Pada Taman Teknologi Pertanianid
dc.title.alternativeTechnology Transfer Model Engineering in Agricultural Technology Parkid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordrekayasa sistemid
dc.subject.keywordTaman Teknologi Pertanianid
dc.subject.keywordtransfer teknologiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record