Show simple item record

dc.contributor.advisorSunarti, Euis
dc.contributor.advisorJohan, Irni Rahmayani
dc.contributor.authorAlmas, Husniyah
dc.date.accessioned2023-04-16T01:54:22Z
dc.date.available2023-04-16T01:54:22Z
dc.date.issued2023-04
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117190
dc.description.abstractKeberlangsungan keluarga tidak terlepas dari berbagai tantangan kehidupan. Tantangan kehidupan yang dihadapi saat pandemi mendatangkan berbagai perubahan terhadap segala aspek kehidupan, baik secara individu maupun keluarga. Beragam jenis dampak seperti stres menyebabkan adanya ketidakseimbangan dalam keluarga. Selain itu, keadaan pandemi menimbulkan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bekerja, seperti pada tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan banyak mendapatkan tuntutan untuk dapat melakukan adaptasi secara cepat. Hal ini menimbulkan ragam perubahan (stres dan dampaknya, koping, kesejahteraan) yang terjadi dalam aktivitas sehari-hari pada tenaga kesehatan dan keluarga. Oleh karenanya, penting bagi keluarga tenaga kesehatan untuk melakukan adaptasi dan merespon perubahan melalui pengelolaan sumber daya keluarga dan stres keluarga agar mencapai tujuan keluarga, yaitu kesejahteraannya. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sumber stres, strategi koping, gejala stres terhadap kesejahteraan subjektif keluarga saat pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional-study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Pengambilan data dibantu dengan kuesioner daring yang disebar melalui platform online kepada tenaga kesehatan di wilayah provinsi DKI Jakarta pada April hingga Juni 2021. Penelitian ini melibatkan 100 tenaga kesehatan yang terpilih menggunakn metode purposive sampling. Pengolahan dan analisis data menggunakan perangkat lunak Microsoft Office Excel 2016, Statistical Package for Social Science (SPSS) 25.0, dan Smart Partial Least Squares (SmartPLS) versi 3.3.2. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji beda (independent sample t-test), analisis korelasi Pearson, dan analisis Structural Equation Modelling (SEM). Penelitian ini melibatkan 100 tenaga kesehatan (60 tenaga profesional kesehatan, 40 tenaga penunjang kesehatan) yang tersebar pada rentang usía 21–48 tahun dengan rata-rata usía 29,93 tahun. Usía pasangan tersebar pada rentang 21 hingga 50 tahun. Rata-rata lama pendidikan responden 15,89 tahun dan pasangan 15,30 tahun atau setara dengan perguruan tinggi. Jumlah anggota keluarga bervariasi dalam rentang dua hingga lima orang dengan rata-rata usia anak terakhir 2,31 tahun. Rata-rata pendapatan keluarga sebesar Rp11.112.000,00 dengan pendapatan per kapita keluarga Rp4.266.333,00. Sebagian besar tenaga kesehatan bekerja sebagai perawat dengan rata-rata bekerja selama 8,27 jam dalam sehari. Ditinjau dari hasil uji beda, tenaga penunjang kesehatan lebih merasakan sumber masalah yang berasal dari perubahan lingkungan sehari-hari dan pekerjaan daripada tenaga profesional kesehatan. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa usia responden berkorelasi positif, sedangkan pendapatan total dan pendapatan per kapita berkorelasi negatif dengan sumber stres. Lama jam kerja dan sumber stres berkorelasi positif dengan strategi koping. Pendapatan total berkorelasi negatif dengan gejala stres, sedangkan sumber stres dan strategi koping berkorelasi positif dengan gejala stres. Usia responden, sumber stres, dan gejala stres berkorelasi negatif, sedangkan pendapatan total berkorelasi positif dengan kesejahteraan subjektif keluarga. Hasil uji analisis SEM PLS menunjukkan bahwa usia responden, suami, dan anak terakhir, serta besar keluarga berpengaruh negatif secara langsung terhadap gejala stres. Sumber stres menunjukkan berpengaruh positif terhadap gejala stres. Hasil juga menunjukkan pada strategi koping berpengaruh positif terhadap gejala stres. Temuan lain menunjukkan lama jam kerja berpengaruh positif terhadap sumber stres dan strategi koping. Berdasarkan uji pengaruh menunjukkan bahwa sumber stres berpengaruh negatif langsung terhadap kesejahteraan subjektif keluarga. Sumber stres berpengaruh tidak langsung negatif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif keluarga. Variabel sumber stres merupakan variabel antara yang memediasi antara variabel karakteristik pekerjaan dengan kesejahteraan subjektif keluarga. Gejala stres memiliki pengaruh negatif signifikan secara langsung terhadap kesejahteraan subjektif. Gejala stres merupakan variabel antara yang berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif keluarga. Stres terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk dapat mempertahankan strategi-strategi dan adaptasi keluarga terhadap situasi yang tidak menentu. Pihak pemerintah dan pihak rumah sakit dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan intervensi apabila terjadi pandemi baru di kemudian hari. Peneliti berikutnya dapat mengeksplorasi faktor-faktor lainnya yang dimungkinkan berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif keluarga tenaga kesehatan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleManajemen Stres dan Kesejahteraan Subjektif Keluarga Tenaga Kesehatan yang Menangani COVID-19id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordgejala stresid
dc.subject.keywordkesejahteraan keluargaid
dc.subject.keywordstrategi kopingid
dc.subject.keywordsumber stresid
dc.subject.keywordtenaga kesehatanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record