Show simple item record

dc.contributor.advisorYuliati, Lilik Noor
dc.contributor.advisorAsnawi, Yudha Heryawan
dc.contributor.authorZulkarnain, Karina
dc.date.accessioned2023-02-02T14:44:38Z
dc.date.available2023-02-02T14:44:38Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116593
dc.description.abstractKerajinan Kain Tapis merupakan salah satu dari sekian banyak kerajinan kriya tradisional yang berasal dari Lampung. Lampung memiliki beberapa jenis kain tradisonal, diantaranya kain Tapis, kain Pelapai, kain Nampan, kain Tatibin dan jenis hiasan dinding lainnya. Diantara jenis kain tradisional tersebut, kain Tapis merupakan salah satu jenis tekstil tradisional yang sudah terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Berdasarkan data jumlah seluruh UMKM di Provinsi Lampung yang didapatkan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung disebutkan jika pada tahun 2014 hanya terdapat 74 UMKM yang menggeluti bidang kerajinan tapis, dan pada tahun 2018 mengalami lonjakan sebanyak 202 pengrajin tapis. Namun pada tahun 2022 hanya terdapat 32 pengrajin yang baru menggeluti bidang ini. Perkembangan ekonomi kreatif saat ini menjadi peluang bagi daerah untuk meningkatkan ekonomi skala kecil dan menengah. Salah satu produk ekonomi kreatif yang berkembang pesat adalah Kain Tapis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik target pasar produk kain tapis, menganalisis pengaruh ethnic identity, price consciousness, value consciousness, status consumption, dan social marketing dalam meningkatkan minat beli produk kain tapis, dan menentukan implikasi manajerial yang dapat diterapkan bagi para pengrajin dalam meningkatkan minat beli produk kain tapis. Pengambilan data dilakukan selama dua bulan, dari bulan Oktober sampai bulan November 2022. Kriteria responden penelitian masyarakat Provinsi Lampung, bersuku lampung, dan yang belum pernah melakukan pembelian produk kain tapis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 308 responden. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan kuesioner online melalui Google Form. Responden penelitian ini ditentukan dengan teknik pengambilan sampel voluntary sampling. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan pengujian reabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Setelah memenuhi uji validitas dan reliabilitas pada 25 responden pertama dengan koefisien Cronbach Alpha minimal 0,60, maka kuesioner disebar kembali, dan data seluruhnya yang telah dihimpun dianalisis secara deskriptif menggunakan Top Two Boxes. Pembentukan model SEM berdasarkan kerangka konseptual pada penelitian ini diolah dengan menggunakan software AMOS. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, responden pada penelitian ini kebanyakan berada pada kategori usia 31-40 tahun dan berjenis kelamin pria. Tingkat pendidikan responden didominasi oleh Sarjana (S1) dengan pekerjaan sebagai Aparatur Sipil Negara / TNI / POLRI. Pendapatan rata-rata perbulan responden kebanyakan sebesar Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000. Adapun lebih dari setengah responden, keluarganya memiliki produk kain tapis, dengan tiga jenis produk kain tapis terbanyak adalah sarung / kain, peci, dan tas kain tapis. Perolehan kain tapis tersebut sebagian besar didapatkan dari orangtua responden atau orangtua responden yang membeli. Adapun kisaran harga produk kain tapis maupun turunanya yang dimiliki oleh responden maupun keluarganya adalah sebesar Rp 500.001 – Rp 2.000.000. Berdasarkan evaluasi tingkat kecocokan model, model penelitian ini termasuk good fit dan marginal fit sehingga layak untuk dilakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji kecocokan model struktural, didapatkan hasil bahwa seluruh hipotesis bersifat signifikan kecuali hipotesis 2, 3, 4, dan 6 yaitu pengaruh price consciousness terhadap minat beli, pengaruh value consciousness terhadap minat beli, dan pengaruh status consumption terhadap minat beli. Hasil dari penelitian ini adalah ethnic identity berpengaruh signifikan terhadap minat beli, social marketing berpengaruh signifikan terhadap minat beli, product quality berpengaruh signifikan terhadap minat beli, dan value consiousness berpengaruh signifikan terhadap minat beli melalui product quality. Beberapa bentuk implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh pengrajin maupun pelaku usaha produk kain tapis adalah dengan meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk kain tapis, mengembangkan Social Media Marketing, mendapatkan dukungan dari pemerintah, serta memperluas jaringan distribusi produk kain tapis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Ethnic Identity, Price Consciousness, Value Consciousness, Status Consumption, dan Social Marketing dalam Meningkatkan Minat Beli Produk Kain Tapisid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordIdentitas Etnikid
dc.subject.keywordKualitas Produkid
dc.subject.keywordMinat Beliid
dc.subject.keywordPemasaran Sosialid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record