Show simple item record

dc.contributor.advisorZairion, Zairion
dc.contributor.advisorKamal, Mohammad Mukhlis
dc.contributor.authorHapsari, Arinta Dwi
dc.date.accessioned2023-01-31T01:23:06Z
dc.date.available2023-01-31T01:23:06Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116460
dc.description.abstractIkan kakap merah (Lutjanus malabaricus) di perairan Laut Jawa diduga memiliki tiga unit stok, diantaranya adalah unit stok perairan Laut Jawa bagian timur. Tingginya permintaan kakap merah menyebabkan peningkatan upaya penangkapan yang terjadi terus-menerus sehingga ukuran ikan yang tertangkap di perairan Laut Jawa bagian timur berada di bawah ukuran rata-rata pertama kali memijah. Peningkatan upaya penangkapan juga mengakibatkan tingkat pemanfaatan kakap merah di lokasi ini berada pada level optimum menuju lebih tangkap. Fenomena ini menjadi justifikasi perlunya dilakukan penilaian dan pengelolaan sumberdaya ikan kakap merah di Laut Jawa bagian timur. Kondisi perikanan kakap merah yang tergolong pada perikanan dengan data terbatas memerlukan pendekatan alternatif dalam penentuan status stok ikan dengan menggunakan basis data panjang. Penelitian kakap merah di Laut Jawa bagian timur ini bertujuan untuk: 1) menganalisis status stok perikanan menggunakan metode Length-Based Spawning Potential Ratio (LB-SPR); 2) menganalisis tingkat pemanfaatan optimal menggunakan model surplus produksi non-ekuilibrium; dan 3) merumuskan rekomendasi pengelolaan sumberdaya ikan kakap merah di Laut Jawa bagian timur. Pengumpulan data biologi untuk spesies Lutjanus malabaricus dilakukan pada bulan November 2020 sampai April 2021 bekerja sama dengan Asosiasi Demersal Indonesia (ADI). Data biologi yang terdiri dari panjang total (cm), berat (gram), jenis kelamin, berat gonad (gram), dan TKG digunakan untuk menganalisis status stok berdasarkan LB-SPR. Pengumpulan data hasil tangkapan dan upaya penangkapan genus Lutjanus spp. dilakukan dengan periode tahun 2008 sampai dengan 2021 bersumber dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong dan Direktorat Kepelabuhanan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan berdasarkan model surplus produksi non-ekuilibrium. Upaya penangkapan distandardisasi dengan metode catch per-unit of effort (CPUE) relatif dan selanjutnya dilakukan analisis model produksi surplus non-ekuilibrium menggunakan perangkat ASPIC (a surplus production model incorporating covariates). Penyusunan rekomendasi pengelolaan dilakukan setelah penentuan tujuan operasional berdasarkan kondisi aktual sumberdaya ikan kakap merah di Laut Jawa bagian timur. Total sampel untuk data biologi adalah 993 individu dengan nisbah kelamin jantan dan betina tergolong seimbang (p > 0,05). Pola pertumbuhan ikan kakap merah adalah allometrik negatif (b = 2,91) dengan hasil uji-t pada selang kepercayaan 95% tolak H0 (p < 0,05) dan faktor kondisi berkisar antara 0,98 sampai dengan 1,02. Ikan kakap merah jantan rata-rata tertangkap sebelum memijah (Lc<Lm), sebaliknya ikan betina rata-rata tertangkap setelah sempat memijah (Lc>Lm). Ikan kakap merah jantan mencapai panjang asimtotik pada ukuran 93,05 cm sedangkan ikan betina pada ukuran 94,97 cm. Ikan kakap merah tergolong memiliki pertumbuhan yang lambat dengan koefisien pertumbuhan 0,21 per tahun untuk ikan jantan dan 0,2 per tahun untuk ikan betina. Laju mortalitas penangkapan ikan kakap merah pada lokasi penelitian lebih tinggi dibandingkan laju mortalitas alaminya dengan tingkat pemanfaatan senilai 0,64 per tahun untuk jantan dan 0,72 per tahun untuk betina yang artinya telah mengalami upaya penangkapan berlebih. Status stok ikan kakap merah di Laut Jawa bagian timur berdasarkan LB-SPR adalah lebih tangkap dengan nilai 23% yang menunjukkan bahwa laju rekrutmen kakap merah menghadapi resiko penurunan. Analisis CPUE relatif menunjukkan bahwa CPUE kakap merah di Laut Jawa bagian timur berkisar antara 0,35 hingga 1,95 ton/trip dengan CPUE di tahun 2021 adalah 0,59 ton/trip. Analisis model surplus produksi non-ekuilibrium menghasilkan metode Fox yang dipilih sebagai model terbaik, dengan hasil tangkapan lestari (MSY) 735 ton, upaya penangkapan lestari (EMSY) 168 trip, dan mortalitas penangkapan saat MSY adalah 0,41 per tahun. Berdasarkan mortalitas penangkapan dan biomassa relatif, diketahui bahwa sumberdaya ikan kakap merah di Laut Jawa bagian timur berada pada kondisi biomassa lebih tangkap (over-fished) dengan upaya pennagkapan berlebih (over-fishing). Rekomendasi pengelolaan disusun berdasarkan tujuan operasional meningkatkan kelimpahan biomassa kakap merah di Laut Jawa bagian timur, menurunkan proporsi tangkapan juvenile ikan kakap merah, dan mengendalikan kapasitas penangkapan ikan pada tingkat optimal. Rekomendasi pengelolaan yang diusulkan dibuat sebagai langkah-langkah pengelolaan yang komprehensif dengan memperhatikan keberlanjutan sumberdaya, keberlanjutan usaha kakap merah serta menjamin kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha terkait.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStatus Stok dan Tingkat Pemanfaatan Optimal Sumberdaya Ikan Kakap Merah (Lutjanus malabaricus) di Laut Jawa Bagian Timurid
dc.title.alternativeThe Stock Status and Optimum Utilization Level of Red Snapper (Lutjanus malabaricus) in the Eastern Java Seaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkakap merahid
dc.subject.keywordLB-SPRid
dc.subject.keywordstatus stokid
dc.subject.keywordtingkat pemanfaatanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record