Show simple item record

dc.contributor.advisorBriawan, Dodik
dc.contributor.advisorEkayanti, Ikeu
dc.contributor.advisorSudikno, Sudikno
dc.contributor.authorRokhmah, Farida Dwi
dc.date.accessioned2023-01-26T02:57:48Z
dc.date.available2023-01-26T02:57:48Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116323
dc.description.abstractObesitas merupakan masalah kesehatan yang kompleks yang dikarenakan kombinasi dari faktor individu seperti perilaku dan genetik (CDC 2018). Prevalensi obesitas pada orang dewasa berusia diatas 18 tahun sebanyak 21,8% dimana persentase ini meningkat sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 yang hanya 10,5% dan pada tahun 2013 sebesar 14,8% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018a). Angka ini tidak jauh berbeda dengan prevalensi obesitas di Kota Bogor pada tahun 2018 sebesar 20,73% dimana sekitar 9842 orang mengalami obesitas (Dinas Kesehatan Kota Bogor 2018). Sejak 1970, sudah banyak penelitian yang melihat serat pangan sebagai salah satu faktor yang dapat mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler (Tejada-Ortigoza et al. 2020). Total asupan serat yang direkomendasikan oleh American Heart Association (AHA) untuk dikonsumsi setiap harinya sekitar 25-30 gram dan asupan ini yang hanya berasal dari makanan bukan dari suplemen (Van Horn 1997). Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan asupan serat terhadap profil lipid pada subjek dewasa dengan obesitas yang menggunakan data sekunder dari studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR-PTM) di wilayah Kota Bogor Provinsi Jawa Barat untuk menambahkan hasil analisis serat pada studi kohor yang dilakukan oleh Sari et al. (2014). Penelitian ini menggunakan data sekunder FR-PTM Kota Bogor dengan desain studi Prospective Cohort. Sampel dalam penelitian ini merupakan subjek yang baru menderita obesitas. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah orang dewasa (25-60 tahun) yang menjadi subjek pada penelitian kohor FR-PTM baik perempuan maupun laki-laki, memilki IMT ≥25,0 kg/m2 selama 2 titik, dan tidak memiliki cacat fisik. Sedangkan kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu pada perempuan yang dalam keadaan hamil, serta yang keluar atau loss follow up selama pengambilan data dilakukan. Data diambil dua kali dimulai dari subjek baru menderita obesitas dimana pada baseline (2011 dan 2012) subjek masih memiliki IMT yang normal (IMT<25,0 kg/m2), data diambil pada tahun 2014 (FU0) dan tahun 2016 (FU01). Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 138 subjek. Analisis yang akan dilakukan meliputi analisis univariat, bivariat dengan Wilcoxon dan McNemmar dan multivariat dengan menggunakan Generalized Estimating Equation. Kekuatan uji yang digunakan adalah 95% dan signifikan bila p<0,05 Hipotesis nol ditolak, bila α < ρ value (0,05) dan hipotesis nol diterima bila α > ρ value. Sebagian besar subjek berjenis kelamin perempuan (77,5%) dengan rentang usia terbanyak 35-44 tahun (39,9%). Pekerjaan terbanyak sebagai PRT (49,3%) yang salah satunya dikarenakan pendidikan yang rendah (59,4%). Lebih dari 50% responden memiliki aktivitas fisik berat dan 52,2% tidak memiliki kebiasaan merokok, serta hanya sedikit subjek yang mengalami GME (18,1%). Kebanyakan subjek masih berada di derajat satu obesitas dikarenakan dan sebagian besar memiliki obesitas sentral. Terjadi peningkatan antropometri pada subjek baik berat badan (+0,9 kg), lingkar perut (+2,3 cm) maupun indeks massa tubuh (+0,4 kg/m2). Asupan serat subjek sebagian besar masih berada di bawah rekomendasi (96,4%), walaupun terjadi peningkatan selama waktu pengamatan. Berdasarkan jenis sumber serat (sayur, buah, serealia, kacang-kacangan dan olahannya) yang dikonsumsi oleh subjek, buah merupakan sumber serat yang paling banyak dikonsumsi dengan peningkatan jumlah sebanyak 64,1 g dan peningkatan serat sebanyak 0,7 g. Apabila dilihat dari peningkatan asupan serat, serealia merupakan jenis sumber serat yang paling banyak dikonsumsi dengan peningkatan total 7,2 g serat. Walaupun terjadi peningkatan asupan serat, sumber yang paling banyak dikonsumsi berasal dari serealia yang juga bersiko meningkatkan trigliserida. Selain itu, buah yang dikonsumsi subjek juga seringkali dikonsumsi dalam bentuk lain seperti digoreng yang dapat berpengaruh pada peningkatan kadar profil lipid. Kadar kolesterol, trigliserida, dan LDL mengalami peningkatan kadar, tetapi kadar HDL tetap stabil pada pengukuran terakhir. Dari keempat profil lipid, hanya kadar LDL yang sebagian besar subjeknya tergolong memiliki kadar yang tinggi (81%) dan hanya kolesterol total yang menunjukkan perbedaan yang nyata antara awal dan akhir (p=0,008). Berdasarkan uji beda proporsi, terdapat perbedaaan yang signifikan pada kadar kolesterol total (p=0,018) dan kadar trigliserida (p=0,031). Kadar kolesterol total (p=0,601), trigliserida (p=0,279), LDL (p=0,674) dan HDL (p=0,219) dapat dipengaruhi oleh perubahan asupan serat, namun secara statistik hasil ini tidak bermakna. Kontribusi asupan serat yang sesuai dengan rekomendasi (≥ 25 g) memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap profil lipid dibandingkan asupan serat di bawah rekomendasi (< 25 g) walaupun hasilnya tidak signifikan. Peningkatan usia berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol total (p=0,001), LDL (p=0,008) dan HDL (p=0,012). Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap kadar trigliserida (p=0,001), HDL (p=0,000). Jenis pekerjaan berkontribusi pada kadar kolesterol total (p=0,06). Asupan protein hanya berpengaruh terhadap kadar trigliserida (p=0,001). Lingkar perut berkontribusi pada peningkatan kadar LDL (p=0,012). IMT berpengaruh terhadap peningkatan kadar HDL (p=0,001). Perlunya menurunkan kejadian obesitas agar tidak terjadi efek jangka panjang dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan tinggi serat. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan edukasi terkait konsumsi sayur dan buah dengan memanfaatkan media sosial yang ada. Serta diperlukannya penelitian lebih lanjut dengan melakukan intervensi dalam rangka memenuhi kebutuhan serat setiap harinya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Perubahan Asupan Serat terhadap Profil Lipid pada Subjek Dewasa dengan Obesitas di Kota Bogorid
dc.title.alternativeEffect of Changes in Dietary Fiber in Lipid Profile in Obese Adults in Bogor City.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordasupan seratid
dc.subject.keywordobesitasid
dc.subject.keywordprofil lipidid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record