Analisis Karakteristik Sifat Biologi dan Kimia Tanah pada Berbagai Ketinggian Tempat di Bandung, Jawa Barat

Abstract

Bandung memiliki ketinggian antara 675 mdpl – 2.100 mdpl dengan suhu udara berkisar 14oC sampai dengan 30oC. Ketinggian tempat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Perbedaan ketinggian tempat di atas permukaan laut (dpl) dapat menimbulkan perbedaan iklim dan cuaca terutama suhu dan kelembapan. Perbedaan iklim dan cuaca dapat mempengaruhi populasi mikrob dan transformasi hara di dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini mempelajari karakteristik sifat biologi dan kimia tanah pada beberapa ketinggian tempat di Bandung, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan ketinggian tempat menghasilkan aspek kesuburan tanah berbeda. Keragaman kadar unsur hara tanah yang karena tingkat pengelolaan lahan yang berbeda-beda. Populasi bakteri pelarut fosfat (BPF) dapat tumbuh dengan optimum pada ketinggian 1000 mdpl. Nilai pH yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri serta kandungan P-Total yang sangat tinggi dan P-tersedia yang sedang merupakan faktor BPF tumbuh dengan memanfaatkannya sebagai sumber nutrisi. Total populasi fungi tumbuh optimum hanya sampai ketinggian 1200 mdpl, sedangkan pada ketinggian 1400 mdpl populasi fungi menurun. Respirasi tanah pada ketinggian tempat memiliki nilai yang tidak berbeda nyata. Tanaman hortikultura sesuai dibudidayakan pada ketinggian 600 – 1200 mdpl, sedangkan pada ketinggian > 1200 mdpl lebih sesuai untuk tanaman perkebunan.

Bandung has an altitude between 675 masl – 2,100 masl with air temperatures ranging from 14oC to 30oC. The height of the place is one of the factors that influence the growth and development of plants. Differences in altitude above sea level (asl) can cause differences in climate and weather, especially temperature and humidity. Climate and weather differences can affect microbial populations and nutrient transformations in the soil. The aims of study is to study the characteristics of soil biological and chemical properties at several altitudes in Bandung, West Java. The results showed that the height of the place produced different aspects of soil fertility. The diversity of soil nutrient levels due to different levels of management. The population of phosphate solubilizing bacteria (BPF) can grow optimally at altitude of 1000 meters above sea level. The pH value is appropriate for bacterial growth as well as the very high P-Total content and moderate P-available is a factor in BPF growing by utilizing it as a source of nutrition. The total population of fungi grows optimally only at altitude of 1200 meters above sea level, while at altitude of 1400 meters above sea level the fungi population was decreased. Soil respiration at the height of the premises has no significant different value. Horticultural crops are suitable for cultivation at altitude of 600-1200 meters above sea level, while at an altitude of > 1200 meters above sea level are more suitable for plantation crops.