Pengembangan Destinasi Ekowisata Lequiraka di Kabupaten Viqueque, Timor-Leste
Date
2022Author
De Jesus Pereira Babo, Maria Ligia
Sunarminto, Tutut
Sunkar, Arzyana
Metadata
Show full item recordAbstract
Republik Demokratik Timor-Leste merupakan negara terbaru di Asia Tenggara yang dibentuk pada tahun 2002. Timor-Leste masih mengandalkan sektor migas sebesar 90% sebagai sumber pendapatan utamanya namun tahun 2030, Timor-Leste berencana menjadikan sektor pariwisata sebagai penyumbang utama perekonomian nasional sebagaimana tertuang dalam Strategi Rencana Pembangunan Nasional Timor-Leste (Planu Etratejiku Dezemvolvimentu Nasional 2010 – 2030). Pengalihan ketergantungan pendapatan dari migas ke sektor pariwisata menjadi tantangan tersendiri bagi Timor-Leste. Hal ini dilakukan karena ingin mengurangi ketergantungan pada gas dan minyak untuk meningkatkan kemerosotan ekonomi. Penyediaan infrastruktur di destinasi wisata, perbaikan infrastruktur dan bangunan bersejarah, promosi wisata dan budaya di luar negeri telah dilakukan pemerintah untuk menarik pengunjung agar dapat berkunjung ke Timor-Leste.
Salah satu tempat yang saat ini telah dikembangkan sebagai daya tarik wisata adalah destinasi Lequiraka di Kabupaten Viqueque. Kabupaten Viqueque merupakan salah satu kabupaten yang termasuk dalam wilayah pembangunan nasional. Meskipun memiliki keindahan panorama alam, keunikan gua, nilai sejarah yang melekat, adanya flora dan fauna serta material budaya masyarakat sebagai daya tarik namun pengembangan kawasan tersebut belum optimal: jalan dari desa menuju objek wisata ini masih tanah; penerangan jalan di sekitar kawasan masih sangat kurang; toilet dan air bersih yang tidak memadai; kurangnya akses transportasi dan informasi kawasan, kurangnya ketrampilan dari pengelola dan tidak tersedianya souvenir untuk dijadikan buah tangan atau oleh-oleh. Penelitian ini bertujuan: untuk menilai objek daya tarik wisata di destinasi Lequiraka yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik bagi wisatawan; menilai persepsi, preferensi dan motivasi kunjungan wisatawan terhadap pengembangan destinasi Lequiraka; menilai kesiapan masyarakat dalam mendukung pengembangan destinasi Lequiraka; serta menyusun rencana pengembangan destinasi yang sesuai bagi pengelola dan bermanfaat bagi masyarakat.
Penelitian dilaksanakan di Desa Ossorua selama dua bulan, dari bulan September hingga Oktober 2021. Survey awal dilakukan karena ketidaktersediaan data mengenai lokasi penelitian. Pengumpulan data menggunakan pedoman penilaian potensi objek wisata, wawancara langsung dan wawancara tidak langsung. Data mengenai potensi objek daya tarik wisata dilakukan oleh tiga orang penilai. Wawancara langsung dengan masyarakat Desa Ossorua sebanyak 30 orang, penangung jawab kawasan, pendiri (2 orang), aparatur desa dan instansi pemerintah sebanyak 9, mengunakan panduan wawancara. Wawancara tidak langsung melalui penyebaran kuesioner kepada 100 orang pengunjung. Semua data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis one score-one indikator untuk mengidentifikasi potensi potensi objek daya tarik wisata, analisis skala Likert 1-5 untuk menentukan persepsi, preferensi dan motivasi wisatawan dan untuk menilai kesiapan masyarakat Ossorua dalam mendukung pengembangan destinasi wisata. Untuk mengetahui strategi pengembangan destinasi digunakan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek daya tarik wisata yang berpotensi untuk dikembangkan adalah gua alam Lequiraka, tempat sejarah Labalou, spesies burung nuri, material budaya seperti belak, surik dan morteng. Kelompok palem dan bambu serta fauna seperti burung wallet, tekukur dan ayam hutan kurang potensial untuk dikembangkan. Aspek-aspek yang mempengaruhi objek daya tarik yang kurang berkembang perlu diperhatikan agar bisa berpotensi dan dimanfaatkan dalam pengembangan destinasi.
Persepsi pengunjung mengenai ketersediaan air bersih, toilet dan jaringan listrik di kawasan destinasi Lequiraka sangat perlu dipersiapkan. Objek wisata Labalou letaknya di pucak gunung dengan medan tempuh yang sedikit ekstrim. Tanda bahaya dan papan penunjuk jalan dinilai tidak tersedia padahal di kawasan destinasi ini harusnya disediakan karena mencegah terjadinya kecelakaan bagi pengunjung. Akses jaringan telepon dan akomodasi dinilai tersedia, tidak pernah ada gangguan bencana alam, tidak pernah ada gangguan kriminal di lokasi wisata dan tiket masuk destinasi wisata ini murah dan sangat terjangkau. Kemampuan dan kualitas pelayanan pengelola dan masyarakat terhadap kunjungan pengunjung dinilai cukup namun perlu ditingkatkan kualitas agar lebih menarik daya kunjung wisatawan.
Kesiapan masyarakat Desa Ossorua berperan penting dalam proses pengembangan destinasi kawasan ke depan. Aspek-aspek yang dinilai dari kesiapan masyarakat adalah kemampuan masyarakat, partisipasi dalam kegiatan perencanaan, pengelolaan serta evaluasi pengembangan wisata. Masyarakat bersedia berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan destinasi wisata dan meningkatkan ketrampilan, kualitas pelayanan dan bersikap ramah kepada pengunjung. Bersedia menjaga keamanan dan kenyaman pengunjung serta menjaga sarana dan prasaran yang ada di destinasi. Kegiatan pengembangan dan pengelolaan destinasi ekowisata Lequiraka diperlukan tiga rencana strategis, yang terdiri atas: membuat rencana pengembangan terkait penyediaan informasi yang berhubungan dengan sejarah, budaya dan lingkungan sosial masyarakat serta konservasi kawasan yang berbasis pendidikan, penelitian, dan petualangan; Peningkatan kemampuan pengelola dan masyarakat, khususnya manajemen pengelolaan keuangan, pelayanan, peningkatan ketrampilan, keorganisasian dan pelayanan.
Kegiatan pengembangan dan pengelolaan destinasi ekowisata Lequiraka diperlukan tiga rencana strategis, yang terdiri atas: membuat rencana pengembangan terkait penyediaan informasi berhubungan dengan sejarah, budaya dan lingkungan sosial masyarakat serta konservasi kawasan yang berbasis pendidikan, penelitian, dan petualangan; Peningkatan kemampuan pengelola dan masyarakat, khususnya manajemen pengelolaan keuangan, kualitas pelayanan, peningkatan ketrampilan. Studi banding bagi masyarakat dan pengelola agar dapat menambah wawasan masyarakat dan pengelola; pengelola dan masyarakat perlu menyiapkan penginapan lain selain berkemah dan menyediakan aneka kuliner dan cinderamata untuk pengunjung. Penginapan alternatif perlu disediakan bagi pengunjung, berupa homestay, guesthouse atau memanfaatkan pondok kebun The Democratic Republic of Timor-Leste is the newest country in Southeast Asia to be formed in 2002. Timor-Leste still relies on the oil and gas sector at 90% as its primary source of income but starting in 2030, Timor-Leste plans to make the tourism sector the main contributor to the national economy as stated in the Timor-Leste National Development Plan Strategy (Planu Etratéjiku Dezemvolvimentu Nasional 2010 – 2030). The transfer of dependence on income from oil and gas to the tourism sector is a challenge for Timor-Leste. These activities were done because it wanted to reduce reliance on gas and oil to increase the economic downturn. The government has carried out the provision of infrastructure in tourist destinations, improvement of infrastructure and historical buildings, and promotion of tourism and culture abroad to attract visitors to visit Timor-Leste.
One of the place that was developed as a tourist attraction is the Lequiraka destination in municipality of Viqueque. Viqueque is one of the municipality included in the national development area. Although it has the beauty of natural panoramas, the uniqueness of caves, inherent historical value, the presence of flora and fauna, and community cultural materials as attractions, the development of the area is not optimal: the road from the village to this tourist attraction is still dirt; street lighting around the site is still sorely lacking; toilets and inadequate clean water; lack of access to transportation and regional information, lack of skills from managers and unavailability of souvenirs to be used as souvenirs or souvenirs. This study aims: to assess tourist attractions in Lequiraka destinations that have the potential to be developed as attractions for tourists; assess the perception, preferences, and motivations of tourist visits towards the development of Lequiraka destinations; assess the readiness of the community in supporting the development of Lequiraka destinations, and develop a destination development plan that is appropriate for managers and beneficial to the community.
The research was conducted in Ossorua village for two months, from September to October 2021. The initial survey was conducted due to the unavailability of data regarding the study location. Data collection uses guidelines for assessing potential attractions and direct and non-direct interviews. Three appraisers carried out data on the potential of tourist attractions. Direct discussions with the people of Ossorua village, as many as 30 people, area responders, founders (2 people), village officials, and government agencies, as many as 9, using interview guidelines. The interview did not go directly through the distribution of questionnaires to 100 visitors. All collected data were analyzed using one score-one indicator analysis to identify potential tourist attractions, Likert scale analysis 1-5 to determine tourist perceptions, preferences, and motivations and to assess the readiness of the Ossorua community to support the development of tourist destinations. SWOT analysis is used to find out the destination development strategy.
The results showed that the tourist attraction that could be developed is the natural cave of Lequiraka, the historical site of Labalou, parrot species, and cultural materials such as belak, surik, and morteng. Palm and bamboo groups and fauna such as birds, tears, and partridges have less potential for development. Aspects that affect the object of attraction that are underdeveloped need to be considered to be utilized in destination development.
Visitors' perceptions regarding the availability of clean water, toilets and electricity networks in the Lequiraka destination area need to be prepared. Labalou tourist attraction is located on a mountain peak with slightly extreme terrain. Danger signs and road signs are considered unavailable even though in this destination area, they should be provided because they prevent accidents for visitors. Telephone network access and accommodation are considered available, and there has never been a disruption of natural disasters; there has never been a criminal disturbance in tourist sites, and admission to this tourist destination is cheap and affordable. The ability and quality of service of managers and the community to visit visitors is considered sufficient but needs improvement to attract more tourists.
The people's readiness for Ossorua village plays an essential role in developing regional destinations in the future. The aspects assessed by community readiness are community ability, participation in planning activities, management, and evaluation of tourism development. The community is willing to participate in tourist destination development activities and, improve skills, service quality and be friendly to visitors. Willing to maintain the safety and comfort of visitors and maintain the facilities and infrastructure at the destination. Lequiraka ecotourism destination development and management activities require three strategic plans, consisting of making development plans related to the provision of information related to the history, culture, and social environment of the community as well as conservation of areas based on education, research, and adventure; Improving the ability of managers and the community, especially financial management, services, improving skills, organization, and services.
Lequiraka ecotourism destination development and management activities require three strategic plans, consisting of making development plans related to providing information related to the history, culture, and social environment of the community as well as conservation of areas based on education, research, and adventure; Improving the ability of managers and the community, especially financial management, service quality, and skill improvement. Comparative studies for the community and managers to add insight to the community and managers; Managers and the community need to prepare other lodgings besides camping and providing a variety of culinary and souvenirs for visitors. Alternative accommodation needs to be offered to visitors through homestays, guesthouses, or garden huts
Collections
- MT - Forestry [1373]