Pengembangan Pemasaran Start-Up Pondok Sagu Metro
Abstract
Pondok Sagu Metro merupakan start-up berbasis sagu yang memanfaatkan
peluang komoditas sagu Indonesia. Pengembangan pemasaran dilakukan guna
membantu Pondok Sagu Metro mengembangkan model bisnis. Tujuan penelitian
ini adalah menemukan target pasar yang sesuai dengan perusahaan kemudian
menentukan posisi dan strategi pasar yang baik untuk perusahaan. Tahapan desain
yang digunakan adalah eksplorasi, pendefinisian masalah, ideasi, prototipe dan
validasi. Konsep Ide yang dihasilkan adalah pengembangan strategi pemasaran dan
penambahan segmentasi pelanggan. Pengembangan strategi pemasaran
menggunakan SWOT, matriks IE, QSPM dan bauran pemasaran. Penambahan
segmentasi pelanggan menggunakan analisis STP. Hasil dari pengembangan
strategi pemasaran adalah Pondok Sagu Metro berada pada sel V dengan enam
alternatif strategi. Strategi dengan prioritas tertinggi adalah mengembangkan
pemasaran digital dengan konten edukasi, food blogger dan iklan terkait kesehatan
dan keunikan produk dengan STAS 6,331. Hasil analisis STP menunjukkan target
pasar dengan segmentasi yang telah dipilih beserta posisi pasar yang sesuai. Posisi
pasar yang diperoleh adalah pangan khusus kemudian berubah menjadi mie sehat
berbasis sagu. Hasil uji penerimaan konsumen menunjukkan konsumen menerima
dengan baik mie sagu dengan penambahan labu dan telur. Pondok Sago Metro is a sago-based start-up that takes advantage of
opportunities for Indonesian sago commodities. Marketing development is carried
out to help Pondok Sago Metro develop a business model. The purpose of this study
is to find a suitable target market for the company and then determine a good market
position and strategy for the company. The design stages used are exploration,
problem definition, ideation, prototype and validation. The concept idea is to
develop marketing strategies and the addition of customer segmentation. Marketing
strategy development using SWOT, IE matrix, QSPM and marketing mix. Addition
of customer segmentation using STP analysis. The result of developing a marketing
strategy is Pondok Sago Metro is in cell V with six alternative strategies. The
strategy with the highest priority is to develop digital marketing with educational
content, food bloggers and advertisements related to health and product uniqueness
with a STAS of 6,331. The results of the STP analysis show the target market with
the selected segmentation and market position which is special food market position
which then turns into healthy sago-based noodles. The results of the consumer
acceptance test show that consumers accept sago noodle well with the addition of
pumpkin and eggs.