Show simple item record

dc.contributor.advisorPravitasari, Andrea Emma
dc.contributor.advisorRosandi, Vely Brian
dc.contributor.authorRachendra, Andra Septina
dc.date.accessioned2022-10-04T05:59:14Z
dc.date.available2022-10-04T05:59:14Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114862
dc.description.abstractSebagai bagian dari wilayah metropolitan Jakarta atau Jabodetabek yang saat ini masih terus berkembang, Kota Depok banyak mengalami perubahan fisik secara pesat. Pembangunan suatu wilayah biasanya beriringan dengan proses perkembangan wilayah tersebut. Perkembangan suatu kota tidak dapat dipisahkan dari perencanaan dan keberlanjutannya. Maraknya perkembangan yang terjadi pada Kota Depok sejak tahun 2000 turut memberikan dampak pada perubahan penutupan lahan. Di satu sisi, berkembangnya Kota Depok dapat meningkatkan taraf perekonomian, namun seringkali masifnya pembangunan juga dapat menimbulkan penurunan kualitas lingkungan dan mengancam keberlanjutan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren perubahan dan prediksi tutupan lahan ke depan, serta keberlanjutan pembangunan di Kota Depok. Tren perubahan tutupan lahan di Kota Depok dilakukan dengan metode overlay pada software ArcGIS menggunakan data tutupan lahan tahun 2000, 2009, dan 2019 yang bersumber dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Prediksi perubahan tutupan lahan tahun 2039 dianalisis menggunakan metode Land Change Modeler (LCM) dengan skenario business as usual (BAU). Sementara itu, status keberlanjutan pembangunan dianalisis dengan metode Multidimensional Scaling (MDS) Rapfish menggunakan data/atribut dari dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan perubahan tutupan lahan Kota Depok pada tahun 2000 – 2019 didominasi oleh pertanian lahan kering menjadi permukiman. Pada tahun 2009 – 2019 Kota Depok didominasi oleh permukiman, sedangkan empat jenis tutupan lahan lain diantaranya, badan air dan pertanian lahan kering mengalami peningkatan, sedangkan pertanian lahan kering campur dan sawah mengalami penurunan luas. Beberapa lahan terbuka diproyeksikan akan mengalami penurunan luasan yang cukup signifikan pada tahun 2039, sedangkan permukiman akan terus mengalami peningkatan luas. Hasil analisis MDS Rapfish menunjukkan bahwa kecamatan- kecamatan di Kota Depok memiliki status keberlanjutan pembangunan yang berbeda-beda, baik dalam dimensi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.id
dc.description.abstractAs part of the Jakarta or Jabodetabek metropolitan area which is currently still growing, Depok City has undergone many rapid physical changes. The development of a region usually goes hand in hand with the process of developing the region. The development of a city cannot be separated from its planning and development. The many developments that have occurred in Depok City since 2000 have also had an impact on changes in land cover. On the other hand, the development of Depok City can increase the level of the economy, but often the quality of development can also cause environmental and development degradation. This study aims to determine the trend of changes and predictions of land cover in the future, as well as development in Depok City. The trend of land cover change in Depok City is carried out using the overlay method on ArcGIS software using land cover data for 2000, 2009, and 2019 sourced from the Ministry of Environment and Forestry (KLHK). The prediction of land cover change in 2039 was analyzed using the Land Change Modeler (LCM) method with a business as usual (BAU) scenario. Meanwhile, the development status was analyzed using the Rapfish Multidimensional Scaling (MDS) method using data on economic, social, and environmental dimensions. The results showed that land cover changes in Depok City in 2000 – 2009 were dominated by dry land into agriculture. In 2009 – 2019 Depok City was dominated by land use, while the other four types of land cover, among others, agricultural land and dry land experienced an increase, while mixed dry land agriculture and rice fields decreased in area. Some open land will experience a significant decrease in area by 2039, while you will continue to experience an increase in area. The results of the MDS Rapfish analysis show that the sub-districts in Depok City have different development sustainability statuses, in terms of economic, social, and environmentalid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleTren Perubahan Tutupan Lahan dan Keberlanjutan Pembangunan Kota Depokid
dc.title.alternativeTrends in Land Cover Change and Sustainability Development of Depok Cityid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbuilt-up areasid
dc.subject.keyworddevelopmentid
dc.subject.keywordLand Change Modelerid
dc.subject.keywordMultidimensional Scalingid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record