Show simple item record

dc.contributor.authorPribadi, Mirna Aulia
dc.date.accessioned2010-05-04T12:30:44Z
dc.date.available2010-05-04T12:30:44Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11473
dc.description.abstractIndustri berskala besar di Lampung didominasi oleh industri tapioka. Industri tapioka sendiri merupakan agro based industry yang berpotensi paling besar dalam mencemari sungai di Lampung, salah satunya adalah Sungai Way Sekampung, DAS Way Sekampung. Sungai Way Sekampung mendapat masukan dari salah satu percabangannya yaitu Sungai Way Sulan Kecil yang banyak menerima limbah kegiatan agro based industry. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan status kualitas Sungai Way Sulan Kecil dari faktor fisika-kima perairan, mengkaji tingkat keanekaragaman jenis biota perairan yang merupakan bioindikator kualitas perairan, serta menghitung besarnya beban pencemaran pabrik tapioka PT. Florindo Makmur ke Sungai Way Sulan Kecil. Penelitian dilakukan pada aliran Sungai Way Sulan Kecil di sekitar outlet limbah PT. Florindo Makmur pada bulan Juni – Juli 2005. Data primer meliputi sifat fisika-kimia perairan dan limbah cair tapioka meliputi warna dan suhu air, kekeruhan, TDS, TSS, pH, DO, COD, BOD, nitrat, fosfat dan sianida, serta struktur komunitas makrozoobenthos. Data sekunder meliputi peta penggunaan lahan Sub DAS Way Sulan (DAS Way Sekampung), data kualitas DAS Way Sekampung pada musim kemarau tahun 2005, data curah hujan ratarata sepuluh tahun terakhir dan data kapasitas produksi serta volume limbah yang dihasilkan PT. Florindo Makmur. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan data sifat fisika-kimia perairan dan limbah cair tapioka dengan SK Gubernur Propinsi Lampung No. G/625/B.VII/HK/1995 serta Kepmen Kependudukan dan Lingkungan Hidup tahun 1991, menghitung kepadatan makrozoobenthos, indeks keanekaragaman (H’), keseragaman (E) dan dominansi (D), serta menentukan beban pencemaran industri tapioka PT. Florindo ke Sungai Way Sulan Kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas Sungai Way Sulan Kecil dari hulu ke hilir telah tercemar. Pencemaran diduga disebabkan limbah dari industri di sepanjang aliran sungai. Limbah cair industri tapioka sendiri turut menimbulkan dampak pada sifat fisika-kimia perairan berupa peningkatan nilai warna, suhu, kekeruhan, TDS, pH, nitrat, fosfat dan sianida, serta penurunan TSS, DO, BOD dan COD. Kepadatan makrozoobenthos berkisar 39-66 ind/m2, H’ berkisar 1,58-2,25, E berkisar 0,81-0,88 dan D berkisar 0,27-0,34. Beban pencemaran pabrik tapioka PT. Florindo Makmur ke Sungai Way Sulan yaitu BOD sebesar 281400 kg/th atau 8923,1 mg/dt, COD sebesar 458430 ton/th atau 14536,7 mg/dt, TSS sebesar 203700 kg/dt atau 6459 mg/dt dan TDS sebesar 888300 kg/dt atau 28167,8 mg/dt. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa kualitas fisika-kimia perairan Sungai Way Sulan Kecil tidak memenuhi persyaratan baku mutu kualitas air golongan B pada SK Gubernur Propinsi Lampung No. G/625/B.VII/HK/1995 dikarenakan DO yang berada di bawah baku mutu minimum dan BOD dan sianida yang telah melampaui baku mutu maksimum. Kepadatan makrozoobenthos termasuk rendah, dengan keseragaman jenis tinggi dan tidak terjadi dominansi oleh satu atau sekelompok jenis makrozoobenthos. Sedangkan status kualitas air Sungai Way Sulan Kecil adalah tercemar sedang.id
dc.publisherBogor Agricultural University
dc.titleEvaluasi Kualitas Air Sungai Way Sulan Kecil Kabupaten Lampung Selatanid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record