Pembuatan dan Karakterisasi Bioarang Hasil Torefaksi Limbah Padat Kelapa Sawit
Abstract
Limbah padat kelapa sawit yang semakin melimpah masih belum
dimanfaatkan dengan baik dan dapat menyebabkan masalah lingkungan. Penelitian
ini bertujuan memanfaatkan limbah padat kelapa sawit menjadi bioarang.
Percobaan diawali dengan preparasi sampel, torefaksi, dan karakterisasi bioarang
sesuai dengan parameter standar mutu bioarang berdasarkan SNI 01−6235−2000.
Limbah padat kelapa sawit diantaranya cangkang, pelepah, dan tandan kosong
kelapa sawit (TKKS) diolah kembali menjadi bioarang melalui proses torefaksi
pada suhu 200–300 ℃. Parameter uji ialah kadar air, kadar abu, zat terbang, karbon
terikat, daya serap iodin, dan kadar logam dengan spektroskopi serapan atom.
Bioarang yang diperoleh dari cangkang, pelepah, dan TKKS terbukti memenuhi
standar nasional Indonesia. Bioarang dari cangkang kelapa sawit memiliki kualitas
terbaik dengan rendemen tertinggi 45,7%, kadar air dan abu yang rendah
masing−masing 2,5% dan 1,9%, kadar zat terbang dan karbon terikat tertinggi
masing−masing 12% dan 82%. Bioarang yang dihasilkan terbukti mengandung
logam Cu, Mg, K, Ca yang bermanfaat sebagai bahan pembenah tanah. Palm oil solid waste which was increasing in number weren’t optimally
utilized and can cause environmental problems. This study aims to use palm oil
solid waste into biochar. The method, was carried out by sample preparation,
torrefaction, and biochar characterization by the parameters of the biochar quality
standard based on SNI 01−6235−2000. Palm oil solid waste, including shells,
fronds, and empty fruit bunches (EFB), is reprocessed into biochar through a
torrefaction process with a temperature of 200−300 ℃. The results showed data on
several parameters, namely, water content, ash content, volatile matter, bound
carbon, absorption of iodine, and metal content using Atomic Absorption
Spectroscopy (AAS). Biochar obtained from the shell, fronds, and EFB is proven
meets Indonesian national standards. Biochar from oil palm shells has the best
quality with highest yield of 45,7%, low moisture and ash content of 2,5% and
1,9%, respectively, volatile matter, and highest bound carbon content of 12% and
82%. It's shown that metal content Cu, Mg, K, and Ca are good for soil enhancers.
Collections
- UT - Chemistry [2016]