Show simple item record

dc.contributor.advisorMeryandini, Anja
dc.contributor.advisorFahrurrozi
dc.contributor.authorUtami, Anggraini Putri
dc.date.accessioned2022-09-07T00:06:43Z
dc.date.available2022-09-07T00:06:43Z
dc.date.issued2022-09-02
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114382
dc.description.abstractEnzymes are biocatalysts with high catalytic power that have the potential to be used in the industrial field. Pectinase is an enzyme that degrades plant cell walls and is commonly used in the food industry to accelerate the extraction of fruit juices. Microbes are a source of enzymes that are often used because they grow on various media and can easily be increased by adjusting the growth conditions. Immobilization is the stage of developing a sustainable bioprocess by reusing enzymes bound to a matrix. Therefore, this study aimed to immobilize the pectinase enzyme and the efficiency of repeated use of the immobilized pectinase. This research begins with the rejuvenation of Bacillus sp. 2P11, which has been isolated from previous studies. The cocoa husk contains pectin, which can be used as a substrate to produce pectinase. Pectinase production was carried out by growing Bacillus sp. 2P11 on liquid production media with a cocoa liquid substrate with variations (1-15%) was tested for enzyme activity. Crude extract enzyme activity was obtained by optimizing microbial growth on the media by making an enzyme production curve. The enzyme production curve makes with an incubation time of 96 hours and observations every 12 hours. Enzyme activity was measured using Dinitrosalicylic Acid (DNS) reagent with a standard solution of galacturonic acid. Precipitation was carried out with ammonium sulfate salt and then dialyzed. The enzyme was precipitated gradually from 0% to the ammonium sulfate saturation level of 80%. Dialysis was carried out by inserting a cellophane tube containing the enzyme into a 0,05 M pH 5 acetate buffer. The purified pectinase was then immobilized by trapping using sodium alginate and CaCl2. Immobilized pectinase stored for 14 days was measured for its enzyme activity repeatedly. The activity of the crude extract of the pectinase enzyme obtained was 0,41 U/mL. Precipitation with ammonium sulfate and dialysis increased pectinase activity by 0,45 U/mL and 0,58 U/mL, respectively. Enzymes can be used repeatedly with enzyme immobilization. In this study, the immobilization of the enzyme entrapment method with sodium alginate and CaCl2 was designed with the response surface method. The optimum concentration of sodium alginate was 0,5%, and CaCl2 0,3 M, with the percentage of an immobilized enzyme was 40,7%, and pectinase activity was 0,23 U/mL. Stability and repeated use of immobilized pectinase can be done up to 5 times.id
dc.description.abstractEnzim adalah biokatalis dengan daya katalik tinggi yang memiliki potensi untuk digunakan pada bidang industri. Pektinase merupakan enzim pendegradasi dinding sel tanaman yang umum digunakan untuk industri pangan seperti mempercepat ekstraksi sari buah. Mikroba merupakan sumber penghasil enzim yang sering digunakan karena tumbuh pada berbagai media dan mudah ditingkatkan hasilnya dengan mengatur kondisi pertumbuhan. Imobilisasi merupakan tahapan pengembangan bioproses berkelanjutan dengan menggunakan kembali enzim yang terikat pada suatu matriks. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu melakukan imobilisasi enzim pektinase dan mengukur efisiensi penggunaan berulang pektinase imobil tersebut. Penelitian ini diawali dengan peremajaan isolat Bacillus sp. 2P11 yang telah diisolasi dari penelitian terdahulu. Kulit kakao mengandung pektin sehingga dapat digunakan sebagai substrat untuk menghasilkan pektinase. Produksi pektinase dilakukan dengan menumbuhkan Bacillus sp. 2P11 pada media produksi cair dengan substrat cair kakao dengan variasi (1-15%) diuji aktivitas enzim. Aktivitas enzim ekstrak kasar yang baik didapatkan dengan mengoptimalkan pertumbuhan mikroba pada media dengan membuat kurva produksi enzim. Pembuatan kurva produksi enzim dilakukan dengan waktu inkubasi selama 96 jam dan pengamatan yang dilakukan 12 jam sekali. Aktivitas enzim diukur menggunakan reagen Dinitrosalicylic Acid (DNS) dengan larutan standar berupa asam galakturonat. Pengendapan dilakukan dengan garam amonium sulfat dan kemudian didialisis. Enzim diendapkan secara bertahap dari 0% hingga tingkat kejenuhan amonium sulfat sebesar 80%. Dialisis dilakukan dengan memasukkan tabung selofan yang berisi enzim ke dalam bufer asetat 0,05 M pH 5. Pektinase hasil pemurnian selanjutnya diimobilisasi dengan metode penjeratan menggunakan natrium alginat dan CaCl2. Pektinase imobil yang disimpan selama 14 hari diukur aktivitas enzimnya secara berulang. Aktivitas ekstrak kasar enzim pektinase yang didapatkan adalah 0,41 U/mL. Pengendapan dengan amonium sulfat dan dialisis meningkatkan aktivitas pektinase masing-masing sebesar 0,45 U/mL dan 0,58 U/mL. Enzim dapat digunakan berulang kali setelah di imobilisasi. Pada penelitian ini dirancang imobilisasi metode penjeratan enzim dengan natrium alginat dan CaCl2 dengan metode permukaan respon. Konsentrasi optimum natrium alginat adalah 0,5 % dan CaCl2 0,3 M, dengan persentase enzim imobil sebesar 40,7% dan aktivitas pektinase 0,23 U/mL. Stabilitas dan penggunaan berulang pektinase amobil dapat dilakukan hingga 5 kali.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleProduksi dan Imobilisasi Pektinase Bacillus sp. 2P11 Menggunakan Manik Alginatid
dc.title.alternativeProduction and Immobilization of Pectinase from Bacillus sp. 2P11 Using Alginate Beadsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAlginate beadsid
dc.subject.keywordBacillus sp. 2P11id
dc.subject.keywordcacaoid
dc.subject.keywordpectinaseid
dc.subject.keywordimmobilizationid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record