Show simple item record

dc.contributor.advisorMaarif, M. Syamsul
dc.contributor.advisorAnggraeni, Elisa
dc.contributor.advisorAmanah, Siti
dc.contributor.authorSyamsari, Syamsari
dc.date.accessioned2022-08-29T04:34:10Z
dc.date.available2022-08-29T04:34:10Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114164
dc.description.abstractPenelitian berjudul model kebijakan sistem ketahanan UMKM Kabupaten Takalar di era ketidakpastian ini dilaksanakan di Kabupaten Takalar sejak bulan Agustus 2021 sampai dengan November 2021. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa UMKM yang memiliki peran signifikan dalam perekonomian Indonesia dan di seluruh negara harus berhadapan dengan kondisi lingkungan bergejolak yang menimbulkan ketidakpastian. Kondisi ini ditandai oleh munculnya berbagai gangguan pada setiap saat, semakin meningkat dan berdampak luas. Di sisi lain, secara internal UMKM masih memiliki banyak kelemahan sehingga UMKM tersebut rentan dalam menghadapi gangguan, sehingga banyak UMKM yang harus tutup terutama pada lima tahun pertama operasinya. Oleh karena itu UMKM harus dipertahankan keberlanjutannya dengan membangun ketahanan sehingga siap menghadapi berbagai gangguan di era ketidakpasatian. Pendekatan holistik telah digunakan untuk menghadapi gangguan di era ketidakpastian, mengatasi kelemahan internal yang dialami oleh UMKM serta untuk meningkatkan keterlibatan pengusaha, UMKM, pemerintah dan stakeholder lainnya dalam membangun ketahanan UMKM. Wujud pendekatan holistik dari penelitian ini adalah penggunaan empat teori yaitu teori sumberdaya, teori orientasi kewirausahaan, teori kewirausahaan perusahaan dan teori ekosisitem kewirausahaan. Sumberdaya selama ini merupakan sumber ketahanan tradisional dari UMKM namun hal itu tidaklah cukup untuk menghadapi gangguan yang bersifat kompleks oleh karena itu teori kewirausahaan diperlukan karena penerapannya telah terbukti mendukung keberhasilan bisnis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gangguan yang dialami oleh UMKM dan strategi bertahan yang telah diterapkan oleh pengusaha UMKM, mengidentifikasi karakter pengusaha yang tahan menghadapi gangguan. Memformulasikan faktor yang membentuk ketahanan usaha dan menentukan bisnis yang tahan menghadapi gangguan di era ketidakpastian. Tujuan akhir adalah merumuskan model kebijakan sistem ketahanan UMKM Kabupaten Takalar di era ketidakpastian yang dapat diterapkan untuk menjamin keberlanjutan UMKM. Kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk menjawab tujuan yang diajukan yaitu analisis deskriptif, focus group discussion, metode TOPSIS dan Metode fuzzy AHP. Keempat metode ini digunakan untuk menganalisis data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari proses survey, wawancara mendalam dan pengisian kuisioner dari responden pengusaha UMKM dan Pakar. Responden pengusaha UMKM sebanyak 100 orang yang terdiri dari 75 orang pengusaha mikro, 20 orang pengusaha kecil dan 5 orang pengusaha menengah. Responden pakar terdiri atas 20 orang yang meliputi unsur pemerintah, perbankan, akademisi, tenaga pendamping dan pengusaha UMKM. Adapun data sekunder diperoleh dari lembaga data yaitu data Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Takalar, Biro Pusat Statistik dan dari internet. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa gangguan yang dialami oleh UMKM selama ini adalah gangguan suplai dan harga. Strategi bertahan yang digunakan untuk menghadapi gangguan adalah strategi inovatif. Berdasarkan analisis focus group discussion disimpulkan bahwa karakter pengusaha yang tahan menghadapi gangguan di era ketidakpastian adalah strategi antisipatif. Analisis TOPSIS menghasilkan rumusan formulasi faktor yang membentuk ketahanan. Faktor tersebut diurutkan berdasarkan bobot, dari yang tertinggi sampai ke terendah yaitu sumberdaya (0,111), pasar (0,108), perilaku inovatif (0,103), strategi (0,93), perilaku proaktif (0,093), pembiayaan (0,087), pengambilan resiko (0,075), kebijakan (0,073), aggresivitas kompetitif (0,063), proses (0,061), supporting (0,054), struktur (0,036), budaya (0,028) dan perguruan tinggi (0,015). Faktor sumberdaya ditetapkan sebagai faktor utama yang harus diperhatikan dalam formulasi tersebut karena memiliki bobot tertinggi. Bisnis UMKM yang paling tahan menghadapi gangguan di era ketidakpastian adalah UMKM yang berbisnis rumput laut, karena memiliki nilai koefisien kedekatan terbesar yaitu 0,815. Pada analisis Fuzzy AHP diperoleh faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi yang dapat digunakan dalam merumuskan model kebijakan sistem ketahanan UMKM Kabupaten Takalar di era ketidakpastian. Faktor utama yang terpilih adalah orientasi kewirausaan dengan nilai bobot 0.256, aktor yang menjadi prioritas adalah UMKM dengan nilai bobot 0.132, tujuan utamanya adalah pasar yang dapat menerima produk dengan nilai bobot 0.2012 dan alternatif strategi sebagai pilihan utama adalah transformasi inovatif dengan nilai bobot 0.338.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Kebijakan Sistem Ketahanan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Sektor Perikanan Kabupaten Takalar di Era Ketidakpastianid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordKeberlanjutanid
dc.subject.keywordKetahananid
dc.subject.keywordKetidakpastianid
dc.subject.keywordKewirausahaanid
dc.subject.keywordPerikananid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record