Ketertarikan dan Mortalitas Tetragonula laeviceps Smith (Apidae: Meliponini) terhadap Insektisida Imidakloprid dan Deltametrin

Abstract

Lebah Tetragonula laeviceps merupakan salah satu serangga yang berperan penting dalam penyerbukan tanaman. Saat ini, keberadaan lebah mengalami ancaman penurunan populasi yang salah satunya disebabkan oleh penggunaan pestisida yang tidak tepat. Golongan pestisida yang diduga mengganggu populasi lebah adalah neonikotinoid dan piretroid. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh insektisida imidakloprid dan deltametrin terhadap T. laeviceps melalui pengujian ketertarikan dan mortalitas. Pengujian ketertarikan T. laeviceps dilakukan dengan metode uji olfaktori menggunakan tabung-Y olfaktometer dengan membandingkan sumber aroma yang terdiri atas insektisida berbahan aktif imidakloprid (200 ppm), deltametrin (12,5 ppm), air, dan madu. Sementara itu, pengujian mortalitas T. laeviceps dilakukan dengan aplikasi topikal, efek residu, dan paparan secara oral pada lima taraf konsentrasi insektisida. Berdasarkan hasil uji olfaktori, T. laeviceps lebih menyukai insektisida berbahan aktif imidakloprid dibandingkan dengan deltametrin (p-value = 0,51). Pengaruh paparan insektisida terhadap T. laeviceps pada uji mortalitas menunjukkan bahwa insektisida berbahan aktif imidakloprid pada konsentrasi 0,2 ppm memiliki kecenderungan mematikan lebah pada tiga metode uji, sedangkan insektisida berbahan aktif deltametrin pada konsentrasi 12,5 ppm tidak mematikan pada pengujian efek residu dan paparan oral. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa T. laeviceps lebih tertarik terhadap insektisida berbahan aktif imidakloprid dibandingkan deltametrin, yang memiliki tingkat mortalitas yang tinggi.

Tetragonula laeviceps is one of the insects that play an important role in pollinating plants. Currently, the existence of the bee population is in danger of decreasing. One of the reasons was the inappropriate use of pesticides. The pesticide groups that influenced the population of T. laeviceps were neonicotinoids and pyrethroids. This study aimed to determine the effect of insecticides imidacloprid and deltamethrin on T. laeviceps in attractiveness and mortality test. The attractiveness test of T. laeviceps was carried out using an olfactory test using Y-tube olfactometer by comparing odor sources, consisting of insecticides with active ingredients imidacloprid (200 ppm), deltamethrin (12,5 ppm), water, and honey. Meanwhile, mortality testing of T. laeviceps was carried out by topical application, residual effect, and oral exposure at five levels of insecticide concentration. According to the results of the olfactory test, T. laeviceps preferred insecticide with the active ingredient imidacloprid to deltamethrin (p-value = 0,51). The effect of insecticide exposure on mortality test showed that insecticides with active ingredient imidacloprid at concentration 0,2 ppm tended to kill bees in three test methods. In comparison, an insecticide with the active ingredient deltamethrin at a concentration of 12,5 ppm was not lethal in testing residual effect and oral exposure. The results of this test indicated that T. laeviceps was more attracted to an insecticide with the active ingredient imidacloprid than deltamethrin, it had a high mortality level.