Peran Sektor Pariwisata dalam Penurunan Kemiskinan di Provinsi Jawa Barat

Abstract

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan jumlah penduduk tertinggi dan menunjang pembangunan ekonomi di Indonesia. Jawa Barat pada lima tahun terakhir menunjukan capaian perekonomian yang baik apabila dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut idealnya didukung dengan pemerataan kesempatan dan kesejahteraan untuk seluruh lapisan masyarakat sehingga tercipta pembangunan ekonomi yang inklusif. Namun apabila mengacu pada kondisi yang terjadi kemiskinan di Provinsi Jawa Barat cenderung tinggi, baik ditingkat provinsi maupun kabupaten dan kota yang berada didalamnya. Sektor pariwisata dengan potensinya hadir sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengedepankan prinsip pro poor tourism yang dikembangkan oleh United Nation The World Tourism Organization (UNWTO) yang diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sektor pariwisata dan determinan lainnya terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan metode panel data statis pada 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat pada Tahun 2013-2019. Melalui hasil analisis panel data yang diperoleh dan dikombinasikan dengan analisis deskriptif, penelitian juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi kebijakan terkait peran pariwisata dalam penurunan kemiskinan di Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor pariwisata secara umum berdampak pada penurunan kemiskinan. Menggunakan model random effect diketahui bahwa keterkaitan sektor basis dan rasio PDRB pariwisata terhadap PDRB, APK tingkat SMA sederajat sebagai pendekatan untuk SDM kepariwisataan, jumlah anggota penggerak wisata dan jumlah wisatawan domestik terbukti signifikan pada penurunan tingkat kemiskinan. Pada model tersebut penting untuk suatu daerah memiliki basis pada sektor pariwisata untuk mengentaskan kemiskinan. Berkaitan dengan strategi pengentasan kemiskinan pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan dapat mempertimbangkan berbagai upaya untuk meningkatkan PDRB sektor pariwisata sebagai strategi penurunan kemiskinan. Penguatan SDM kepariwisataan dengan berfokus pada peningkatan APK SMA sederajat dan jumlah penggerak wisata dapat secara lebih lanjut dirumuskan dalam strategi kebijakan. Selain itu strategi yang berorientasi pada peningkatan kunjungan wisatawan domestik dapat menjadi upaya untuk mengentaskan kemiskinan Jawa Barat.

West Java Province is one of the regions with the highest population and supports economic development in Indonesia. West Java in the last five years has shown good economic achievements when compared to other provinces in Indonesia. This high economic growth should ideally be supported by equal distribution of opportunities and welfare for all levels of society so as to create inclusive economic development. However, when referring to the conditions that occur, poverty in West Java Province tends to be high, both at the provincial level and the districts and cities within it. The tourism sector with its potential comes as an effort to overcome this problem by promoting the principle of pro-poor tourism developed by the United Nation The World Tourism Organization (UNWTO) which is expected to alleviate poverty in West Java Province. This study aims to analyze the effect of the tourism sector and other determinants on poverty in West Java Province using the static panel data method in 27 districts / cities in West Java in 2013-2019. Through the results of panel data analysis obtained and combined with descriptive analysis, the study also aims to provide recommendations for policy strategies related to the role of tourism in reducing poverty in West Java Province. The results show that the tourism sector generally has an impact on poverty reduction. Using the random effect model, it is known that the linkage of the basic sector and the ratio of tourism GDPR to GDPR, GER of high school or equivalent as an approach to tourism human resources, the number of members of the tourism drive and the number of domestic tourists proved significant in reducing poverty levels. In this model, it is important for a region to have a base sector in tourism to alleviate poverty. In relation to poverty alleviation strategies, local governments as policy makers can consider various efforts to increase GDPR in the tourism sector as a strategy to reduce poverty. Strengthening tourism human resources by focusing on increasing the GER of high school or equivalents and the number of tourism drivers can be further formulated in policy strategies. In addition, strategies oriented towards increasing domestic tourist visits can be an effort to alleviate poverty in West Java.