Show simple item record

dc.contributor.advisorIskandar, Budhi Hascaryo
dc.contributor.advisorSondita, Muhammad Fedi Alfiadi
dc.contributor.authorRumbino, Viceriani Siampa
dc.date.accessioned2022-07-28T02:11:51Z
dc.date.available2022-07-28T02:11:51Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112906
dc.description.abstractTaman Wisata Perairan (TWP) Padaido adalah kawasan konservasi perairan (KKP) yang berada di Provinsi Papua, tepatnya di Kepulauan Padaido dan sekitarnya yang masih kedalam wilayah Kabupaten Biak Numfor. Pemantauan yang dilakukan oleh Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang pada kawasan ini menyimpulkan telah terjadi degradasi terumbu karang dan penurunan standing stock ikan karang (target ) setiap tahunnya. Penyebab degradasi yang terjadi dalam kawasan konservasi TWP Padaido telah diperkirakan oleh Lorwens et al. ( 2013), yaitu disebabkan oleh aktivitas penangkapan yang berlebih (overfishing). Sejauh ini, tampaknya belum ada langkah nyata untuk mengendalikan kegiatan penangkapan ikan di dalam kawasan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah kapal ikan nelayan yang berada dalam kawasan TWP, yaitu dari 978 unit pada tahun 2013 menjadi 1109 unit pada tahun 2021. Guna mewujudkan pengelolaan kawasan konservasi perairan yang efektif seperti didefinisikan oleh Agardy et al. (2011) dan Fox et al. (2012) dalam arti mampu mencegah terjadinya overfishing di atas, Pengelola TWP Padaido perlu menyusun strategi pengendalian yang berbasis pada informasi terkini tentang status fishing capacity (FC). FC adalah jumlah maksimum ikan pada periode waktu tertentu (tahun, musim) yang dapat ditangkap oleh armada perikanan jika dioperasikan secara penuh terhadap stok ikan tertentu (FAO 1998). Berdasarkan pengertian tersebut, armada perikanan disebut berada dalam status overcapacity jika FC dari armada perikanan yang ada melebihi produksi ikan yang direkomendasikan, misalnya jumlah ikan yang boleh ditangkap – JTB. Oleh karena itu, pada saat ini pengelola harus menghitung FC dari berbagai armada perikanan yang beroperasi di TWP, khususnya di Zona Perikanan Berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nelayan yang terlibat dengan penangkapan ikan karang di Taman Wisata Perairan (TWP) Padaido dengan kelengkapan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung FC, menghitung kapasitas penangkapan ikan karang pada zona perikanan berkelanjutan di Taman Wisata Perairan (TWP) Padaido dan memberikan rekomendasi pengelolaan perikanan karang berdasarkan pertimbangan fishing capacity. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni-September 2021, daerah yang diteliti mencakup lokasi pemukiman masyarakat lokal di Kepulauan Padaido (Distrik Padaido dan Aimando) yang memanfaatkan zona perikanan berkelanjutan dan lokasi asal dari kapal-kapal ikan yang beroperasi masuk kedalam kawasan konservasi TWP Padaido (Zona Perikanan Berkelanjutan). Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan umum, pengukuran dan pencacahan langsung, dan wawancara di lapangan serta studi literatur. Berdasarkan komposisi kapal-kapal ikan yang beroperasi untuk menangkap ikan karang dalam kawasan TWP Padaido dan pola operasi mereka sepanjang tahun, total kapasitas penangkapan armada perahu motor tempel (PMT) dan perahu tanpa motor (PTM) adalah 15.725 ton per tahun atau 1.310 ton per bulan dan hasil perhitungan perkiraan SY untuk laju pertumbuhan biomassa (r = 0,90) diperoleh perkiraan SY sebesar 850,5 ton/bulan, untuk laju pertumbuhan biomassa (r = 1,00) diperoleh perkiraan SY sebesar 941,2 ton/bulan dan untuk (r = 1,10) diperoleh SY sebesar 1.032 ton/ bulan. Kemudian kesimpulan yang diperoleh dari perbandingan nilai FC terhadap SY, bahwa FC armada perikanan ikan karang yang beroperasi dalam kawasan TWP Padaido pada tahun 2021 jika dimanfaatkan secara penuh telah melebihi potensi lestari. Salah satu strategi pengendalian perikanan yang dapat dipertimbangkan untuk menjaga kelestarian dan memulihkan populasi ikan karang adalah dengan cara mengurangi atau membatasi upaya penangkapan ikan karang dalam kawasan konservasi TWP Padaido. Kebijakan paling ekstrim yang dapat dilakukan pengelola adalah melakukan moratorium penangkapan ikan untuk jangka waktu tertentu (seperti sasisen). Dengan sumberdaya ikan yang pulih dan kegiatan penangkapan ikan yang terkendali tidak melebihi potensi terkini, perikanan di kawasan konservasi ini mempunyai peluang berkelanjutan yang lebih besar. Upaya pengendalian ini perlu disertai kegiatan pemantauan kondisi terumbu karang, kelimpahan ikan dan pencatatan ikan yang ditangkap.id
dc.description.abstractThe Padaido Aquatic Tourism Park (TWP) is a marine conservation area (KKP) situated in the Padaido Islands and its environs, which are still a part of the Biak Numfor Regency, in the province of Papua. The Kupang National Water Conservation Area's (BKKPN) monitoring in this area revealed that coral reef damage had taken place and that the standing stock of reef fish (the target) was declining annually. According to Lorwens et al. (2013), overfishing is to blame for the degradation taking place in the Padaido TWP protection area.. It appears that no significant actions have been done to regulate fishing in the area so far. The growth in fishing vessel numbers in the TWP region from 978 units in 2013 to 1109 units in 2021 is evidence of this. The Padaido TWP Manager must develop a control strategy based on the most recent data regarding the status of fishing capacity in order to achieve effective management of marine conservation areas as defined by Agardy et al. (2011) and Fox et al. (2012) in the sense of being able to prevent overfishing above (FC). FC is the maximum amount of fish that a fishing fleet can bring in during a specific time (year, season), when it is fully utilized against a particular fish stock (FAO 1998). According to this understanding, the fishing fleet is deemed to be overcapacity if its FC surpasses the recommended fish production, such as the JTB (just the right amount) of fish. In order to compute the FC at this moment from the numerous fishing fleets operating in TWP, particularly in the Sustainable Fisheries Zone, the manager must consult the FC data from each fishing fleet. This study's objectives are to identify the reef fishers in Padaido Aquatic Tourism Park (TWP) with complete data that can be used to compute FC, estimate the capacity for reef fishing in Padaido Aquatic Tourism Park (TWP) sustainable fisheries zones, and offer fishery management for reefs that takes fishing capacity into account. Data collection took place between June and September 2021, and the area covered by the study included the Padaido and Aimando Districts of the Padaido Islands, which are local community settlements that make use of the sustainable fisheries zone, as well as the origin of fishing vessels that operate into the Padaido TWP conservation area (Zona Sustainable Fisheries). General observations, direct measurement and enumeration, field interviews, literature investigations, and other methods were used to gather the data. The combined fishing capacity of outboard powered boats (PMT) and non-motorized boats (PTM) in the Padaido TWP area is 15,725 tons per year, or 1,311 tons per month, based on the make up of fishing vessels engaged in reef fish harvesting in the area. As a result of calculating the estimated SY, it was determined that the estimated SY for the biomass growth rate (r = 0.90) was 850.5 tons/month, the estimated SY for the biomass growth rate (r = 1.00) was 941.2 tons/month, and the estimated SY for the biomass growth rate (r = 1.10) was 1,032 tons/month. The FC of the reef fish fishing fleet operating in the Padaido TWP area in 2021, if fully exploited, has exceeded its sustainable potential, according to the comparison of the value of FC to SY. Reducing or limiting reef fishing efforts in the Padaido TWP conservation area is one of the fisheries control measures that can be taken into consideration to protect and restore reef fish populations. The most extreme course of action that managers can take is to impose a temporary prohibition on fishing (such as sasisen). Fisheries in this conservation region have better chances for sustainability if recovered fish resources and managed fishing operations don't go beyond present capacity. Monitoring the state of coral reefs, fish abundance, and recording fish taken must go hand in hand with this management effort.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKapasitas Penangkapan Armada Perikanan Ikan Karang di Zona Perikanan Berkelanjutan Taman Wisata Perairan Padaido Kabupaten Biak Numforid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordReef Fishid
dc.subject.keywordFishing Capacityid
dc.subject.keywordPadaidoid
dc.subject.keywordStanding Stockid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record